Kompleks Makam La Tenriruwa Bantaeng

Kompleks Makam La Tenriruwa Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan

No. Inventarisasi : 1
SK. Penetapan Situs : 240/M/1999, tanggal 4 Oktober 1999 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Juwono Sudarsono
Alamat : Jl. Pemuda No.40
Kampung/Dusun : Lembang Cina
Desa/Kelurahan : Mallillingi
Kecamatan : Bantaeng
Kabupaten/Kota : Bantaeng
Provinsi : Sulawesi Selatan
Pulau : Sulawesi
Periodisasi : Islam
Ketinggian : 14 mdpl
Deskripsi : Makam terbuat dari bahan batu karang, batu padas, batu kapur, dan batu bata yang menggunakan perekat. Pada kompleks makam ini terdapat beberapa tipe makam yakni pertama, makam dengan teknik susun timbun tanpa nisan. Berukuran panjang antara 3,05 – 3,6 meter, lebar 2,20 -2,90 meter, tinggi 1,95-2,35 meter, dan tinggi nisan 0,55 meter. Kedua, makam dengan teknik pasang. Berukuran panjang 1,60-4,65 meter, lebar 0,70-2,55 meter, tinggi 0,35-0,82 meter. Ketiga, makam dengan teknik susun timbun dengan nisan ditengahnya. Berukuran panjang 3,00-4,30 meter, lebar 2,95 meter, tinggi 1,10-0,95 meter. Keempat, makam bercungkup. Berukuran panjang 4,00-4,80 meter, lebar 2,10-4,00 meter, 3,50-4,50 meter. Tipe nisan yang terdapat pada kompleks makam ini berupa tipe gada, ujung tombak, dan papan. Ragam hias yang terdapat pada kompleks makam ini berupa hiasan kaligrafi, tumbuh-tumbuhan, sulur-suluran, geometris, pilin, sirip ikan, dan lidah api.
Latar Sejarah : Nama kompleks makam ini diambil dari salah seorang tokoh sejarah yaitu La Tenri Ruwa yang dinobatkan sebagai Raja Bone ke XI dan merupakan orang pertama yang menerima ajakan raja Gowa XIV (Daeng Maurabbia Sultan Alauddin) untuk masuk agama Islam. Hal ini tidak disetujui oleh anggota adat (Arung Puti) di Bone, kemudian ia diturunkan dari tahta. Akibat tindakan Arung Puti, La Tenri Ruwa kemudian meninggalkan Bone dan menetap di Bantaeng sampai akhir hidupnya.

Kompleks Makam La Tenriruwa tampak dari jalan
Kompleks Makam La Tenriruwa tampak dari jalan
Makam La Tenriruwa
Makam La Tenriruwa

(MAP)