Gua Ladori Kabupaten Konawe Utara Propinsi Sulawesi Tenggara

Goa Ladori

Gua Ladori terletak di wilayah administratif Desa Bende Wuta, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara. Situs dapat dijangkau dengan berjalan kaki melalui Taman Keanekaragaman Hayati sejauh ± 2 Km sampai di tepi sungai, perjalanan dilanjutkan menyusuri sungai Ladori dengan menggunakan perahu tempel (katinting) selama ± 30 menit sampai di kaki bukit kars.

Pendakian dimulai dengan merambah hutan perawan, mendaki bebatuan dan bergantungan pada akar pohon dengan kemiringan lereng ± 600. Vegetasi yang tumbuh di sekitarnya sangat rapat dan rimbun, cahaya matahari sangat kurang sehingga kondisi di sekitar gua cukup lembab begitu juga dengan kondisi di dalam gua. Vegetasi yang ada antara lain pohon enau, beringin, semak belukar dan pohon suka (nama lokal). Gua Ladori berbatasan dengan hutan/bukit kars di sebelah barat, bukit kars di sebelah utara dan timur, sedang di sebelah selatan hutan dan sungai Ladori.

Secara Geografis/Astronomis berada pada titik koordinat 03° 19′ 25.3″ Lintang Selatan dan 122° 04′ 28.6″ Bujur Timur dengan ketinggian 48 m di atas permukaan laut. Gua Ladori terletak di perbukitan kars, mulut gua menghadap ke barat daya berukuran lebar 4 m, tinggi 2,5 m (kiri) dan kanan 1,35 m. Memasuki ruang gua terdapat 3 buah ruang, ruang 1 yang terletak di bagian depan bentuk memanjang ke belakang berukuran panjang 19 m, lebar 5.3 m dan tinggi 2.5 m.

Pada dinding ruang 1 (satu) ditemukan lukisan berwarna hitam sebanyak 54 buah (42) buah di dinding sebelah kanan dan 12 buah di dinding sebelah kiri), lukisan tersebut antara lain; manusia, ikan, burung, buaya, perahu dan binatang menyerupai rusa. Pada permukaan tanah banyak lubang bekas penggalian liar dengan temuan lepas yang berserakan berupa pecahan tembikar (polos dan berhias), pecahan keramik, stoneware, tulang, cangkang moluska dan potongan tembaga. Ruang 2 terletak di bagian belakang, ruang ini cukup luas dengan lantai gua lebih rendah dan curam, terdapat pula 1 buah lubang besar sehingga banyak cahaya yang masuk pada ruang 2. Pada ruang ini tidak ditemukan lukisan maupun temuan lepas dan menjadi sarang kelelawar, ruang berukuran panjang 20 m, lebar 11 m, dan tinggi langit-langit ± 25 m. Ruang 3 terletak di sebelah kanan ruang 2, berukuran panjang 14.6 m, lebar 7 m, dan tinggi 5 m. Pada ruang 3 tidak ditemukan tinggalan arkeologis.