Diskusi Ilmiah Arkeologi IAAI Komda Sulampapu

Diskusi Ilmiah Arkeologi yang diadakan oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Sulampapua di Aula Benteng Rotterdam Makassar
Diskusi Ilmiah Arkeologi yang diadakan oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Sulampapua di Aula Benteng Rotterdam Makassar

BPCB Makassar (05/08/2014).

Bertempat di Aula Benteng Rotterdam Makassar pada hari Senin 4 Agustus 2014, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua, menyelenggarakan Diskusi Ilmiah Arkeologi (DIA) dalam rangka persiapan Pertemuan Ilmiah Arkeologi dan Kongres Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia yang rencananya akan dilangsungkan di Makassar tahun ini. Diskusi ini bertempat di Aula Benteng Rotterdam Makassar yang difasilitasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. Anggota IAAI Komda Sulampua yang sempat hadir sekitar 20-an anggota, untuk mendiskusikan dua makalah yang dibawakan oleh Wuri Handoko (Staf Balai Arkeologi Ambon) yang berjudul “Paradigma Baru Pengembangan Arkeologi dan Kemandirian Struktur Kelembagaan: Refleksi Arkeologi Untuk Masa Kini dan Masa Depan” serta makalah Nur Ihsan (Staf Dosen Arkeologi Universitas Halu Uleo Kendari) yang berjudul “Membumikan Kritik Arkeologi Kontekstual; Metode Fenomenologi Hermeneutik Paul Ricoer”. Acara dibuka oleh Ketua IAAI Komda Sulampapua, Yadi Mulyadi (Sekretaris Jurusan Arkeologi Universitas Hasanuddin Makassar), dan diskusi sendiri dipandu oleh Iswadi A. Makkaraka (Staf Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar). Format diskusi dimulai dengan presentase singkat oleh masing-masing pemakalah dan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dan diskusi. Harapan secara umum dari diskusi yang digelar kali ini adalah menjaring makalah yang akan dipresentasekan pada Pertemuan ilmiah Arkeologi untuk mewakili IAAI Komda Sulampapua.

(MAP)