Kamis 26 Mei 2016 merupakan momen yang spesial karena merupakan kali pertama diadakannya audiensi dengan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Hilmar Farid, Ph.D., menggunakan teknologi videoconference. Dari semua unit yang ada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara mendapat kehormatan pertama untuk berkomunikasi langsung dengan Bang Fay, sapaan akrab Pak Hilmar.
Seharusnya audiensi ini dihadiri oleh Bapak Nuralam Parjono selaku kepala balai namun dikarenakan menghadiri kegiatan di luar daerah maka acara tatap muka ini diwakili oleh Kepala Tata Usaha dan Kepala Seksi PPP. Dalam kesempatan tersebut BPCB Maluku Utara memaparkan program yang telah dijalankan pada caturwulan pertama dan rencana yang akan diwujudkan dalam caturwulan kedua tahun 2016.
Meskipun audiensi hanya berlangsung selama setengah jam, banyak hal positif yang didapat antara interaksi Bapak Dirjen dan pegawai BPCB Maluku Utara sebagai perpanjangan tangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kesibukan Pak Hilmar selaku pengarah umum di bidang kebudayaan membuat beliau tidak memiliki cukup waktu untuk menyambangi setiap unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia. Sarana videoconference ini membuat hubungan antara Bapak Dirjen dengan UPT menjadi lebih dekat. Keluh-kesah dan saran pegawai yang berkarya di daerah dapat didengarkan oleh pengambil kebijakan tanpa melalui tatap muka secara langsung.
Selain itu, videoconference mempersingkat waktu konsultasi jika dibandingkan dengan media persuratan. “Bisa sampai tiga hari baru suratnya sampai di tangan bapak ibu sekalian,” ujar Pak Hilmar yang menjelaskan bahwa surat yang dikirim oleh UPT akan melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk direspon dalam waktu singkat. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan ini, Direktur Jenderal Kebudayaan berencana untuk membuat jadwal tetap audiensi videoconference dengan seluruh kepala UPT secara berkala.