You are currently viewing Kajian Delineasi Tahap I di Misool Raja Ampat

Kajian Delineasi Tahap I di Misool Raja Ampat

Papua Barat memiliki potensi besar mengenai gambar cadas, yang sementara ini telah terdata di tiga lokasi yaitu di Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Raja Ampat.  Untuk mendapatkan berbagai data mengenai gambar cadas, kegiatan kajian delineasi gambar cadas tahap I kali ini difokuskan pada gambar cadas di Raja Ampat bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya data mengenai lokasi situs gambar cadas di kawasan Misool, data piktorial gambar cadas di masing-masing situs, dan data mengenai batas wilayah adat dan administrasi pada kawasan situs tersebut. Data-data tersebut kemudian akan dikaji untuk mengetahui luas dan pola sebaran situs gambar cadas, serta bentuk dan jumlah gambar cadas pada masing-masing situs.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 28 September 2017 yang bertempat di Kecamatan Misool, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Dalam kegiatan ini dilakukan survei pengumpulan data selama 5 hari (dikurangi waktu perjalanan dari dan menuju (PP) Misool selama 4 hari) dengan memaksimalkan survei pengumpulan data di wilayah Distrik Misool Timur dan Misool Selatan.

Tim kajian delineasi sedang melakukan pengukuran dan pemotretan terhadap gambar cadas salah satu tebing di Misool.

Adapun anggota tim pelaksana kegiatan ini berjumlah 8 (delapan) orang yang terdiri dari 4 (empat) orang pengumpul dan pengolah data dari BPCB Maluku Utara dan D.I. Yogyakarta, 2 (dua) orang Teknisi Cagar Budaya BPCB Maluku Utara, 1 (satu) orang Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, dan 1 (satu) orang Tenaga Ahli Cagar Budaya. Dalam pelaksanaan survei pengumpulan data, Tim terbagi lagi menjadi 2 Tim survei.

Melakukan pengamatan terhadap gambar cadas dari atas perahu.

Berjalannya kegiatan ini diharapkan didapatkannya informasi awal mengenai Kawasan gambar cadas di Kepulauan Misool. Informasi terkait dengan pola sebaran, kepadatan, dan kondisi lingkungan situs-situs di kawasan gambar cadas tersebut. Selain itu, dari kegiatan ini juga dihasilkan rekomendasi teknis operasional yang berisi segala hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan kajian delineasi tahap berikutnya.