Kota Tidore khususnya wilayah Soa Sio menunjukkan kearifan seorang sultan yang mengayomi rakyat salah satunya dalam bentuk pembangunan di ibukota. Tidak hanya memperhitungkan kepentingan fisik, tetapi juga filosofi kedaton dan lingkungannya menjadi salah satu bentuk perhitungan yang cermat. Kawasan kedaton ini juga menjadi penanda yang dapat menunjukkan kekhasan karakter Kota Tidore masa lalu. Lokasi kedaton, masjid, dermaga, dan situs lainnya menjadi salah satu bukti bahwa kawasan ini dulunya pernah menjadi pusat kebudayaan Tidore di masa lalu.
Berdasarkan sejarah dan arti penting Kedaton Sultan Tidore maka perlu dilakukan Pelestarian terhadap Kawasan Kedaton Sultan Tidore. Salah satu dari bentuk pelestarian Cagar Budaya maka Tahun ini Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara menjalankan Kegiatan Pemetaan dan Penggambaran Kawasan Kedaton Sultan Tidore.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data spasial detil dari (diduga) Cagar Budaya dalam kawasan Kedaton Sultan Tidore yang digambarkan ke dalam peta situasi yang dapat digunakan sebagai informasi dasar untuk mendukung upaya pelestarian kawasan ini di masa depan, untuk memperoleh data teknis dan arsitektur bangunan Kedaton Sultan Tidore yang digambarkan secara detil dan berskala yang dapat digunakan sebagai dasar pelestarian di masa depan serta untuk mengetahui sejarah pemilihan lokasi Kedaton Sultan Tidore sekarang dan dinamika perkembangannya.