Selain (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbmalut/gereja-tua-irene-di-negeri-abubu/), di Nusa Laut juga ada Gereja Tua Sion di Negeri Nalahia yang berada pada titik koordinat UTM 52 X:0475504, Y:9596822. Bangunan gereja tua ini telah mengalami perubahan arsitekturnya baik konstruksinya maupun ornamen-ornamennya yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Denah pondasi awalnya adalah pondasi bangunan darurat kemudian di rubah menjadi bangunan permanen dan kini telah dirubah lagi sejak tahun 1960 hingga 2009 yaitu pada bagian teras depan, sedangkan pada bagian belakang atau ruang konsistori telah mengalami perubahan total dengan bangunan yang baru menjadi kantor jemaat.
Lantai bangunan juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang diperkirakan pada awalnya terbuat dari lantai tegel beton abu-abu dengan ukuran 20 x 20 cm. Kini telah diganti dengan tegel traso 30 x 30 cm pada bagian dalam sedangkan tegel keramik ukuran 40 x 40 cm pada bagian luar.
Dinding tembok gereja pada prinsipnya hingga saat ini belum mengalami perubahan yaitu masih tetap dengan keletakan kosen pintu maupun jendela yang terdiri dari pasangan tembok beton batu karang laut dengan campuran perekat kapur bakar dan pasir pantai setebal 77 cm tinggi sampai atas balok pengangkat 5,30 m.
Kosen dan daun pintu serta jendela, bentuk serta jenis kayunya hingga saat ini masih tetap dipertahankan walaupun tiang pintu bagian bawah mulai mengalami kerusakan dengan ukuran 20 x 20 cm terbuat dari kayu besi (kls I) tinggi 280 cm lebar 205 cm.
Tiang soko guru dalam gedung induk terdapat 8 buah tiang soko guru (tiang lilin) bentuk serta ukiran hiasan baik pada bagian bawa tiang maupun pada bagian kepala tiang walaupun menurut informasi ada beberapa tiang yang telah diganti karena rusak berat namun bentuknya masih tetap dipertahankan walaupun mengalami perubahan warna cat.
Plafon terdapat 2 bagian yaitu plafon parabol pada bagian tengah dan kelilingnya berbentuk datar terbuat dari papan yang dipaku pada bagian bawah balok plafon, baik plafon parabol maupun plafon rata. Diperkirakan awalnya papan palfon tersebut dipaku/disusun di atas balok plafon.
Rangka dan atap penutup konstruksi kap dan rangka atap juga atap penutupnya telah mengalami perubahan baik bentuk maupun jenis bahannya hal ini terjadi disesuaikan dengan perkembangan jaman yang disesuaikan dengan nilai ekonomis.
Ruang konsistori yang lama diganti dengan yang baru dilakukan hanya dengan satu tujuan yaitu demi memenuhi kebutuhan operasional pelayanan bagi umat sebagai pemiliknya.
Warna bangunan pasti warna yang asli gedung gereja ini telah mengalami perubahan karena warna yang ada saat ini telah dipengaruhi oleh perkembangan warna-warna favorit dari waktu ke waktu, perubahan wana ini terjadi bagi seluruh bagian sampai pada ornamen-ornamen yang ada dalam gedung gereja ini.