Usia Candi Laras

0
1774

Candi Laras terletak di Desa Candi Laras, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada ekskavasi tahun 1997 misalnya ditemukan kayu ulin yang melintang utara selatan dengan kemiringan sekitar 15 derajat. Panjang kayu diketahui 9 meter dan tampaknya masih berlanjut ke utara.

Pemahaman terhadap usia suatu situs, merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menempatkan suatu situs situs tersebut dalam perkerangkaan sejarah kuno di Indonesia. Pemahaman terhadap usia situs juga sangat diperkuat dalam upaya merekonstruksi kehidupan masyarakat masa lampau. Tetapi realitas membuktikan tidak semua situs arkeologi dapat diketahui secara pasti periodisasinya, karena minimnya data yang tersedia. selain data arkeologis seperti tinggalan artefak berupa arca, huruf prasasti, didukung pula oleh data filologis atau kesusastraan kuno maupun cerita rakyat juga dapat dipergunakan untuk mendapatkan perbandingan umur Candi Laras.

Dalam hikayat, selain menyebut nama Candi Laras disinggung juga nama Majapahit. Nama Majapahit dihung-hubungkan dengan perkawinan yang dilaksanakan antara Putri Junjungan Buih dengan seorang Pangeran dari Majapahit. Dari cirita inilah, masyarakat banyak beranggapan bahwa Candi Agung Amuntai berasal dari masa yang sejaman dengan Kerajaan Majapahi, yaitu sekitar abad ke 14 Masehi, sementara Candi Laras dianggab berasal dari periode yang lebih tua. Uraian yang terdapat dalam Hikayat Banjar sangat menarik, karena memberikan gambaran peristiwa-peristiwa dari masa pendirian Candi Laras dan Candi Agung sampai ke hubungannya dengan Kerajaan Majapahit. Dapat dingat bahwa belum tentu bahwa semua sumber tertulis seperti cerita rakyat, legenda, atau hikayat dapat dijadikan acuan historis.

Data arkeologi yang relevan untuk dijadikan acuan penentuan kronologi Situs Candi Laras adalah fragmen prasasti dan arca budha. Kedua artefak tersebut berukuran kecil, mudah untuk dipindah-pindahkan dan tempat penemuannya relatif cukup jauh (sekitar 400-650 meter di sebelah barat daya dan selatan) dari lokasi situs. Selain itu, kenyataan bahwa fragmen prasastinya ditemukan di Sungai Amas yang memungkinkan jarak perpindahan benda bisa lebih jauh mengikuti aliran sungai, sehingga ada kemungkinan bahwa artefak tersebut berasal dari situs lain yang terdekat. Tetapi realitas budaya memperlihatkan, di sekitar wilayah Candi Laras belum ditemukan situs yang juga mengandung tinggalan dari masa klasik. Berdasarkan fakta tersebut, sangat besar kemungkinannya bahwa artefak tersebut memang memiliki kaitan erat dengan Situs Candi Laras. Dengan demikian, pertanggalan fragmen prasasti dan Arca Budha Dipangkaran dapat dijadikan referensi untuk memperkirakan masa pembangunan Candi Laras.

Sumber: Laporan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Juru Pelihara dan Cagar Budaya Dipelihara di Provinsi Kalimantan Selatan. 2018

berikut artikel yang berkaitan dengan Situs Candi Laras : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/temuan-arkeologis-di-candi-laras/