Taipekong Sasingkeng/Vihara Bodhistva Karaniya Metta

0
1921

Taipekong Sasikeng berada di Jl. Sultan Muhammad No. 33, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

Taipekong ini merupakan penggabungan dari tiga taipekong, yaitu taipekong di Teng Seng Hie, di Parit Pekong (Parit Besar) dan Kapuas Indah di posisi sekarang, penggabungan ini terjadi tahun 1906. Dari ketiga taipekong ini yang tertua adalah taipekong di Teng Seng Hie tahun 1689 M, semasa dengan Dinasti Manchun (Ching). Taipekong ini dahulunya menghadap ke arah Sungai Kapuas, bersebrangan dengan Masjid Jami Sultan Abdurrachman. Sisa dari taipekong ini adalah tempat gaharu atau pembakaran dupa (1673 M) yang melambangkan Dewa Langit. Pembakaran dupa tersebut saat ini terdapat di bagian depan taipekong. Sesuatu yang unik dari taipekong ini adalah adanya penggabungan dua agama atau keyakinan, yaitu Konghucu dan Budha.

Pembakaran dupa

Awalnya bangunan taipekong ini terbuat dari kayu, namun akibat pelapukan maka hanya tiang-tiang bangunan saja yang masih dipertahankan hingga sekarang. Lantai bangunan diganti dengan keramik dan atap diganti dengan menggunakan genteng metal. Tiang-tiang bangunan yang terdapat pada taipekong ini dibuat dengan teknik tradisional, yaitu menggunakan pasak dan diikat dalam penyambungannya. Pada bagian dalam bangunan terdapat tiga altar yang menggambarkan asal taipekong dan tiga dewa pemujaan, yaitu Dewi Samudra (Macou) yang terdapat di tengah, Dewa Tua Pekkong di kiri, dan Dewa Putri Raja (Naca) di kanan. Selain itu di taipekong ini juga terdapat lonceng kuno Pekkong (1789 M).

Tiga dewa pemujaan, yaitu Dewa Putri Raja/Naca (Kanan) Dewi Samudra/Macou (Tengah), dan Dewa Tua Pekkong (Kiri)
Lonceng Kuno Pekkong