Pembinaan Teknis Juru Pelihara Provinsi Kalimantan Barat

0
796

Kegiatan Pembinaan Teknis Juru Pelihara

Kegiatan Pembinaan Teknis Juru Pelihara di Provinsi Kalimantan Barat, pada tanggal 4 s.d.8 Mei 2018 yang dilaksanakan oleh: Drs. Ign. Eka Hadiyanta, M.A Kasubbag Tata Usaha Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur yang didampingi oleh staf Gerri Ashari Pratama, A.Md, Jely Nurita, S.Si dan Rinda Ambarsari S.H.

Dalam kegiatan tersebut tim berkoordinasi kepada instansi dibidang Kebudayaan : Herman, SS, MM selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Kebudayaan, Agus Satrianto, S. Sos selaku Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, Drs. Amin Suali selaku Kasi Sejarah dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, serta Kasi Sejarah dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang. Mendukung penuh adanya kegiatan pembinaan teknis juru pelihara yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, serta bersedia untuk turut serta dalam kegiatan Pemninaan Teknis Juru Pelihara Provinsi Kalimantan Barat.

Pembinaan Jupel
Penyampaian Materi

Kegiatan di kota Pontianak berlangsung dari tanggal 4 s.d. 5 Mei 2018, bertempat di ruang Magnolia 2 Hotel Orchardz Ayani Pontiank. Di hadiri sebanyak 23 orang Peserta Juru Pelihara, dari total 35 orang juru pelihara yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, dan dihadiri langsung oleh Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat (Bpk. Agus Satrianto, S.Sos) sebagai narasumber dan pembuka kegiatan yang di dampingi oleh Bpk. Drs. Ign. Eka Hadiyanta, M.A selaku Kasubbag Tata Usaha Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur sekaligus Ketua Tim Pelaksana Kegiatan.

Pembinaan Jupel
Penyampaian Materi

Kegiatan Pembinaan Teknis Juru Pelihara Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sintang, dilaksanakan di Hotel My Home Sintang pada tanggal 6 s.d. 8 Mei 2018 yang dihadiri oleh Bpk. Drs. Amin Suali selaku Kasi Sejarah dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang sekaligus menjadi narasumber dan pembuka kegiatan Pembinaan Teknis Juru Pelihara Provinsi Kalimantan Barat di dampingi oleh Bpk. Drs. Ign. Eka Hadiyanta, M.A selaku Kasubbag Tata Usaha Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur sekaligus Ketua Tim Pelaksana Kegiatan. Kegiatan Pembinaan Teknis ini diikuti sebanyak 16 Juru Pelihara dari total 20 Juru Pelihara yang ada di Kabupaten Sintang.

Seluruh peserta pembinaan Teknis menyimak dengan seksama dalam penyampaian materi yang di sampaikan oleh pemateri ( Drs. Ign. Eka Hadiyanta M.A dan Jelly Nurita, S.Si) peserta sangat antusias pada saat praktek pembersihan logam menggunakan pasta yang terbuat dari air perasan jeruk nipis dan soda kue, setelah menjadi pasta uang logam direndam selama 5-10 menit, kemudian digosok menggunakan sikat gigi atau kain lap, dan logam akan kembali seperti warna kuningan semula.

Pembinaan Jupel
Penyampaian Materi

Materi selanjutnya penyampaian tentang cara pembersihan lumut yang ada di kayu atau sirap. Bahan yang digunakan terbuat dari cengkeh 25 gram, tembakau 25 gram, pelepah pisang kering 25 gram, dan air 500 ml kemudian di diamkan selama 24 jam, namun mengingat keterbatasan waktu, maka campuran tersebut di diamkan selama 15 menit, kemudian di gosokan kepada sirap yang terkena lumut dengan menggunakan kuas, atau sikat gigi atau dengan serabut tembakaunya. Hasilnya pun cukup memuaskan, karena sirap yang tadi terkena lumut menjadi bersih dah bau yang dihasilkan oleh cengkeh, tembakau dan pelepah pisang setelah dibersihkan itu akan mencegah agar rayap tidak bertahan pada kayu atau sirap tersebut.

Setelah penyampaian materi dan praktek, peserta Juru Pelihara di berikan kesempatan untuk memberikan kesan, pesan, dan tanggapannya mengenai materi dan praktek yang telah dilakukan sebelumnya. Semua merespon positif dan mereka merasa bangga serta mengucapkan terima kasih yang berlimpah kepada tim pelaksana kegiatan, atas ilmu yang bermanfaat dan praktek yang diberikan, dan juga seluruh peserta bisa saling mengenal satu sama lain, serta situs yang dipelihara masing-masing Juru pelihara.

Peserta sangat aktif bertanya dan meminta solusi kepada narasumber dan pemateri terhadap kendala-kendala yang sering terjadi pada Cagar Budaya yang mereka pelihara. Seluruh peserta Juru Pelihara yang hadir sangat termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi dalam memelihara Cagar Budaya yang mereka pelihara.