Situs Candi Sumur, Sidoarjo.

0
2907

Situs Candi Sumur terletak di Dusun Candipari Wetan, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Situs ini batas utaranya berbatasan dengan jalan lingkungan desa, bagian barat, selatan dan timur berbatasan dengan pekarangan penduduk. Situs ini letaknya tidak jauh dari Situs Candi Pari. Terdapat sebuah struktur candi yang telah mengalami proses rekonstruksi. Walaupun telah mengalami pemugaran, namun bentuknya tidak utuh lagi hanya tersisa bagian kaki candi dan badan candi yang tidak seluruhnya utuh. Di situs ini juga ditemukan umpak dan doorpel yang diperkirakan memiliki konteks dengan situs masa Majapahit. Situs Candi Sumur ini terletak pada titik koordinat geografisnya 7°31’1,5” LS – 112°40’58,8” BT.

Tidak banyak data sejarah maupun arkeologi yang dapat dikumpulkan dari situs ini, hanya radisi lisan masyarakat setempat yang menghubungkan Candi Sumur dan Candi Pari dengan hilangnya seorang kerabat Raja Majapahit yang tidak tinggal di Istana. Raja Hayam Wuruk membangun candi itu untuk mengenang Joko Pandelegan yang telah menyelamatkan kerajaan Majapahit dari bahaya kelaparan. Waktu itu, kata Roni, di sebuah desa bernama Kedungtas hidup seorang pemuda bernama Joko Walangtinuk. Pemuda itu mempunyai sahabat bernama Joko Pandelegan. Lantas, mereka berdua membabat hutan untuk ditanami padi. Hasil panen padi itu pun melimpah hingga terdengar sampai kerajaan Majapahit. Mendengar keberhasilan itu, Raja Hayam Wuruk mengirim tentara kerajaan untuk meminta padi dibawa ke istana. Sebagai ucapan terima kasih, Raja Hayam Wuruk memberikan Joko Walangtinuk jabatan dan dia diajak untuk mengabdi ke istna. Pemuda itu mau mengabdi asalkan bisa mengajak sahabatnya yang bernama Nyi Roro Walang Angin ingin tetap bertahan di desa itu. Lantas, Joko Pandelegan memasuki sebuah lumbung, sedangkan Nyi Walang Angin memasuki sebuah sumur. Keduanya lalu menghilang dan moksa. Untuk mengenang keduanya, Raja Hayam Wuruk membangun sebuah candi yang diberi nama Candi Pari dan Candi Sumur kedua Candi itu dengan Candi Lanang dan Candi Wedok.(un)

Sumber: Laporan Kegiatan Inventarisasi Tinggalan Purbakala di Kabupaten Sidoarjo, BPCB Mojokerto, 2015.