Dalam ikonografi Jawa kuno, bunga teratai memiliki makna simbolis dan filosofis yang mendalam. Makna-makna tersbeut berakar kuat pada perpaduan sinkretis Hinduisme, Buddha, dan kepercayaan lokal di wilayah tersebut. Dalam pemaknaan simbol kemurnian teratai yang memang tumbuh di air berlumpur tetapi mekar di atas permukaan, tak tersentuh oleh kotoran, di mana hal tersebut melambangkan kemurnian dan ketahanan spiritual yang menggambarkan bagaimana seseorang dapat tetap tidak ternoda oleh kotoran dunia sambil berjuang untuk tujuan spiritual yang lebih tinggi. Dalam pemaknaan pencerahan spiritual di mana perjalanan bunga dari air keruh hingga mekar penuh di atas permukaan mencerminkan jalan menuju pencerahan. Hal tersebut menggambarkan mengenai perjalanan jiwa dari ketidaktahuan untuk menuju kebijaksanaan, bangkit di atas materialisme dan mencapai kejernihan spiritual. Dalam pemaknaaan simbol penciptaan, dalam tradisi Hindu dan Buddha, teratai sering dikaitkan dengan penciptaan alam semesta. Teratai dipandang sebagai bunga purba tempat para dewa dan alam semesta itu sendiri muncul. Dalam pemaknaan simbolisme kosmik, Teratai dianggap sebagai mikrokosmos alam semesta, dengan kelopaknya yang mewakili perkembangan tatanan kosmik dan keterhubungan semua kehidupan.
Dalam pemaknaaan simbol penggambaran tokoh dewa, Dewa Hindu dan Buddha digambarkan duduk atau berdiri di atas Teratai, misalnya Wisnu, Brahma, dan Buddha yang sering ditampilkan dengan Teratai yang melambangkan sifat Sang Pencipta dan otoritas spiritual mereka. Teratai juga merupakan simbol kerajaan dan pemerintahan spiritual teratai digunakan untuk menekankan kesucian dan keanggunan raja dan ratu, yang menghubungkan pemerintahan mereka dengan kehendak Sang Pencipta dan tatanan kosmik. Dalam pemaknaaan simbol siklus kehidupan teratai melambangkan siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali. Mekarnya Teratai menandakan kelahiran kembali dan pembaruan hidup yang terus-menerus, sejalan dengan konsep samsara (siklus kelahiran kembali) Buddha dan kepercayaan Hindu tentang reinkarnasi. Dalam pemaknaaan simbol harapan dan ketahanan, kemampuan bunga teratai untuk tumbuh subur dalam kondisi yang buruk dan tetap mekar dengan indah melambangkan harapan, ketahanan, dan janji pembaruan dan regenerasi. Dalam ikonografi Jawa kuno, motif bunga teratai dijalin dengan rumit ke dalam arsitektur candi, pahatan, dan relief yang mencerminkan makna simbolis dan filosofis yang mendalam. Bunga teratai berfungsi sebagai representasi visual dari cita-cita spiritual dan prinsip-prinsip kosmik, yang memperkaya lanskap budaya dan agama pada masa tersebut.
sumber foto : https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700×0/photo/nationalgeographic/201208241603340_b.jpg