You are currently viewing Tehnologi Pembuatan Alat Logam Prasejarah

Tehnologi Pembuatan Alat Logam Prasejarah

Pada masa Prasejarah di Indonesia telah dikenal alat-alat dari batu yang digunakan untuk berburu, memotong hewan buruan, dan mengolah tanah. Setelah mengenal api kemudian mulai ditemukaan alat-alat baru dari logam. Pada saat mereka mengenal biji logam, mereka kemudian menemukan juga tehnik peleburan, percampuran, penempaan dan percetakan jenis-jenis logam. masa ini disebut masa perundagian. Logam sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan mempunyai keuntungan-keuntungan antara lain mudah dibentuk, ringan, praktis dan kuat.

Logam yang sering digunakan adalah perunggu. Untuk mendapat perunggu beberapa logam dicampur yaitu tembaga yang merupakan bahan utamanya dicampur dengan timah hita dan timah putih. Beberapa alat-alat prasejarah dari logam antara lain makara, moko, kapak corong, cincin, mata tombak, mata pancing, belati dan arca. Bagaimana manusia prasejarah membuat alat-alat ini dapat diketahui secara jelas melalui alat tersebut.

Terdapat dua tehnologi pembuatan benda perunggu dengan cetakan:

  1. Cetakan setangkup

Yaitu dengan cetakan yang ditangkupkan. Pada bagian atas diberi lubang dan melalui lubang ini dituang logan yang sudah mencair. Jika logam telah dingin selanjudnya cetakan ini dibuka. Ciri khas alat logam dengan metode pembuatan seperti ini adalah terdapat sambungan yang berbentuk dari kedua bagian tersebut.

2. Cetakan lilin

Yaitu dengan membentuk bendanya terlebih dengan lilin sesuai yang dikehendaki. Setelah selesai, lilin ini dibungkus dengan tanah liat dengan diberi lobang atas dan bawahnya. Logam cair yang panas akan di masukkan melalui lubang atas dan dari bawah mengalirlah lilin yang meleleh. Setelah perunggu dingin dan padat kemudian cetakan ini dipecah. Ciri-ciri benda yang dibuat dengan metode ini adalah ditemukan corong sedikir akibat tidak tepatnya penutupan lubang di bawah cetakan (BPCB Jateng).