You are currently viewing Situs Purbakala Laren dan Binangun: Bukti Kehidupan Maritim di Pantai Utara Jawa

Situs Purbakala Laren dan Binangun: Bukti Kehidupan Maritim di Pantai Utara Jawa

Oleh Nadiatul Khasanah, Mahasiswa Undip Semarang

Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana wilayah perairan lebih luas dari daratan. Indonesia berada pada  posisi  silang dunia dan sejak dulu telah digunakan sebagai jalur  pelayaran  dan  perdaganggan internasional. Letaknya yang strategi memungkinkan kapal-kapal asing berlalu lalang dan memungkinkan bangsa asing berkunjung dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Kejayaan Indonesia pada sektor maritim di masa lampau tidak perlu diragukan lagi potensi bahari yang berupa sumber daya alam dapat dikelola dengan baik oleh bangsa Indonesia. Kemaritiman tidak hanya mencakup kegiatan di perairan tetapi juga kegiatan didarat seperti pelabuhan, pemungkiman nelayan, peradaban pesisir, dan hasil lautan.

Kabupaten Rembang memiliki situs cagar budaya yang tersebar luas di Kabupaten Rembang. Salah satu diantara situs cagar budaya tersebut adalah Situs kubur Laren dan Binangun yang dalam situs tersebut ada benda cagar budaya berupa situs penguburan mayat, gerabah dan aneka situs kerangka manusia. Bukti kejayaan kemaritiman Indonesia dengan ditemukanya situs-situs kubur Binangun, Leran, Plawangan, dan Tanjungan di Pantura Jawa, menginformasikan bahwa sekitar abad 5 SM di kawasan tersebut pernah hidup manusia-manusia yang memiliki status sosial-ekonomi yang tinggi. Hal ini berdasarkan temuan rangka manusia yang dikubur di sepanjang pantai utara antara Kecamatan Lasem dan Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu contoh yaitu rangka Binangun dan Leran diketahui bahwa manusia Binangun dan manusia Leran mereka telah mengenal budaya modifikasi gigi, seperti budaya orang-orang Amerika Latin pada 5000 SM. Kondisi tengkorak dan rangka Binangun ketika ditemukan sudah tidak utuh lagi. Di Situs Leran yang letaknya tidak jauh dari Situs Binangun ditemuka gigi geligi yang ukuranya lebih besar dan lebih panjang dibandingkan dengan ukuran gigi manusia pada umumnya. Letak Situs Leran yang berada di pinggir pantai akan menyebabkan hancurnya situs tersebut karena abrasi laut. Mengkhawatrikan sekali, jika situs tersebut hancur karena situs tersebut merupakan sarana pendidikan, penelitian dan pengembangan para arkeologi dan sejarawan. Adanya situs penguburan di kawasan pantai mengidikasikan adanya pola permukiman prasejarah di pesisir pantai utara Jawa ini adalah para pelaku kemaritiman pada saat itu.

Gaungkan lagi lagu “Nenek Moyangku Orang Pelaut” agar meresap dan mengakar di hati generasi muda kita. Semangat kemaritiman harus ditumbuhkan kembali pada generasi saat ini dengan membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan kemaritiman serta memperbaiki sumberdaya manusia dan memperdayakan dengan professional.

Referensi :

Kasnowihardjo, Gunadi, dkk. 2013. Modifikasi Gigi Manusia Binangun Dan Leran: “Temuan Baru Di Kawasan Pantai Utara Kabupaten Rembang, Jawa Tengah”. Laporan Penelitian Arkeologi. Yogyakarta: Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta

_____ 2013. “Penelitian Kubur Prasejarah Di Situs Leran, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah”. Laporan Penelitian Arkeologi. Balai Arkeologi Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.

Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia. 2018.  Warisan Budaya Maritim Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman

Vickers, Adrian. 2009. Peradaban Pesisir. Udayana University Press.