You are currently viewing Semangat Gotong Royong Dalam Membangun Candi

Semangat Gotong Royong Dalam Membangun Candi

Jawa Tengah banyak dihiasi oleh bangunan-bangunan masa lalu yang cukup cantik dan megah. Banyak diantaranya adalah berupa bangunan Candi. Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Sukuh, Candi Sojiwan, Candi Gedongsonggo adalah beberapa bangunan candi yang cukup megah. Dibalik kemegahan dan keindahan bangunan tentu ada tangan –tangan yang mendirikannya.  Banyak orang yang terlibat serta tentu saja membutuhkan perencanaan yang sangat matang. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari cerita pembangunan sebuah candi salah satunya adalah semangat kegotongroyongan.

Pendirian sebuah candi atau bangunan suci pada masa lalu dilandasi oleh suatu kepercayaan bahwa pekerjaan itu merupakan tindakan mulia yang dapat memberikan umur panjang. Pekerjaan membangun candi juga merupakan tindakan menuju pencerahan dalam . Pada saat pembangunan candi, semua orang terlibat bahkan rakyat biasa. Hal ini dapat diketahui dari isi prasasti Manjusrighra yang ditemukan di Kompleks Candi Sewu. Salah satu kalimat berbunyi ”Candi Sewu (Manjusrighra) merupakan persembahan mulia raja yang pembangunannya dilakukan secara bergotong royong”.

Cerita tentang kebersamaan dalam pembangunan sebuah candi juga terdapat di Candi Plaosan. Pada beberapa candi perwarannya terdapat beberapa prasasti singkat yang isinya menyebutkan bahwa candi-candi ini merupakan sumbangan dari pejabat-pejabat kerajaan.

Semangat kegotongroyongan yang ditunjukkan dengan keikutsertaan masyarakat dan pejabat-pejabat dalam membangun sebuah candi didasari oleh jiwa pengabdian kepada agama dan rajannya sebagai wakil dewa di dunia. Pengabdian rakyat kepada rajanya merupakan perwujudan hak istimewa raja untuk mengerahkan tenaga kerja dan hak untuk memperoleh sebagian dari penghasilan dari masyarakat.

Perayaan bersama akan dilakukan jika candi ini selesai dibangun. Raja bersama rakyatnya bergembira untuk keberhasilan mereka. Bagi masyarakat biasa, mereka akan bangga karena mereka dapat pengabdi pada agamannya dan rajanya. Sifat-sifat luhur ini masih kental di masyarakat Jawa dan Indonesia pada umumnya sebagai warisan karakter masa lalu.

Sumber: Candi Sewu, Sejarah dan Pemugaran, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah    

Keterangan foto: Candi Sewu yang merupakan komplek candi Budha terbesar terbesar di Indonesia.