You are currently viewing Riwayat Penelitian (bagian 1), Candi Sewu dan Sejarah Pemugarannya

Riwayat Penelitian (bagian 1), Candi Sewu dan Sejarah Pemugarannya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah sampai saat terus menerbitkan buku bertema Cagar Budaya. Beberapa buku yang telah diterbitkan merupakan buku yang cukup sering digunakan untuk referensi guna melakukan tindakan pelestarian suatu cagar budaya. Buku-buku ini sering disebut sebagai buku “Babon” karena sangat memegang peranan penting. Salah satu buku “Babon” ini adalah Buku Candi Sewu dan Sejarah Pemugarannya. Adapun tim penulis buku ini adalah Penasehat/editor : IGN Anom, Penanggung Jawab : Tri Hatmaji, Tim Penyusun terdiri dari Ketua : Kusen, Anggota : I Made Kusumajaya, Gutomo, Rusmulia Ciptadi H, Murdjijono, Sudarno, dan Suhardi. Buku ini diterbitkan sebagai bagian Proyek Pelestarian / Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah 1991- 1992. Untuk lebih memudahkan akses masyarakat untuk dapat membaca buku ini, laman ini akan menampilkan bagian per bagian dari buku Candi Sewu dan Sejarah Pemugarannya.

Candi Sewu pertama kali diteliti pada tahun 1807 oleh H.C. Cornellius walaupun penelitian yang dilakukan masih bersifat teknis, namun hasil karyanya menjadi patokan bagi para peneliti selanjutnya. Dalam penelitian tersebut H.C.Cornellius telah membuat gambar Candi Sewu yang berupa denah serta tampak muka candi induk dan gambar salah satu candi perwara. Gambar- gambar tersebut memang masih mengandung beberapa kesalahan, namun dengan beberapa perbaikan gambar tersebut telah dicetak ulang oleh A.J. Barnet kempers.


Pada tahun 1817 Raffles dalam History Of Java, memuat kembali gambar-gambar cornelius tersebut, kecuali denahnya. Salah satu kesalahan denah tersebut telah dirawat olehnya, yaitu denah tidak berbujur sangkar, tetapi berbentuk persegi empat dengan ukuran 40 x 510 kaki. Penelitian secara arkeologis terhadap Candi Sewu, pertama kali dilakukan oleh N.J Krom pada tahun 1923. Ia mencoba mencari data tentang masa pendirian bangunan tersebut. N.J,Krom berpendapat bahwa bangunan tersebut didirikan pada awal abad IX. Sedangkan Stutterheim yang melakukan penelitian agub 1929 mengemukakan penafsiran berbeda. Menurut Stutterheim Candi Sewu didirikan pada akhir abad IX. Kedua usaha penafsiran diatas diperoleh berdasarkan penelitian yang mereka lakukan secara paleografis.