You are currently viewing Revitalisasi Pabrik Gula Gondang Klaten

Revitalisasi Pabrik Gula Gondang Klaten

Revitalisasi adalah kegiatan pengembangan yang ditujukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai penting Cagar Budaya dengan penyesuaian fungsi ruang yang baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai-niai budaya masyarakat. Menurut Tiesdel dalam Revitalizing Historic Urban Quarters (1996) revitalisasi adalah: Improving the quality of the property to address certain dimensions of that properties obsolescence. Owners and occupiers of buildings can address the dimensions of obsolescence that are within their abilities, mainly the structural, functional and image dimensions. There are three possible courses of action to increase the utility of a building: redevelopment, renovation and re-function. Pendekatan Revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat). Dengan dukungan mekanisme pengendalian rencana revitalisasi harus mampu mengangkat isu strategis kawasan baik dalam bentuk kegiatan sosial budaya dan ekonomi maupun karakter fisik kawasan.

Pabrik Gula Gondang Baru di Klaten yang sebelumnya bernama Gondang Winangoen didirikan tahun 1860 letaknya sangat strategis, dipinggir jalan antara dua daerah kunjungan wisata Yogyakarta dan Surakarta sehingga mempunyai potensi yang bagus untuk dikembangkan menjadi objek daya tarik wisata. Bangunan bangunan utama semua masih lengkap dari bangunan pabrik, gudang perumahan, perkantoran masih lengkap, beberapa bangunan tidak lagi digunakan seperti perumahan. Sarana dan prasarana sudah lengkap bahkan pada kompleks ini dilengkapi dengan museum yang walaupun masih belum lengkap tetapi bisa dikembangkan lebih baik. Selain itu juga masih ada lokomotif uap yang bisa dijalankan dan rel kereta api yang mengelilingi kawasan masih lengkap.

Merencanakan objek daya tarik wisata tidak hanya memperhatikan masalah aspek ekonomi semata tetapi juga harus memperhatikan masalah pencemaran lingkungan, konservasi kawasan dan bangunan, teknologi dan sosial budaya. Dalam suatu perencanaan objek daya tarik wisata apalagi disini ada pabrik gula yang sering kali menyebabkan masalah limbah, hal yang pertama harus dilakukan adalah melakukan UKL (Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan), sehingga apabila objek daya tarik wisata ini sudah dijalankan tidak menyebabkan adanya dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk memulai proses Revitalisasi pabrik gula dan kawasannya yang baik tidaklah mudah karena dalam proses ini menyangkut bangunan Cagar Budaya berupa pabrik yang masih berproduksi dan bangunan perkantoran dan perumahan yang sebagian sudah dihuni lagi tetapi mempunyai nilai sejarah dan estetis. Penanganan yang perlu dilakukan adalah pelestarian atau konservasi bangunan dan mesin mesin uap membutuhkan tenaga sejarawan, arkeolog, konservator, arsitek, ahli struktur bangunan bersejarah  dan ahli mesin.

Keberadaan objek daya tarik wisata untuk sarana rekreasi akan memberikan keberlanjutan secara ekonomi untuk bisa mendukung keberadaan Pabrik Gula Gondang Baru. Merencanakan museum gula yang bersifat pasif dan aktif untuk kepentingan edukasi dan pelestarian peninggalan budaya berupa industri pengolahan gula yang menggunakan teknologi abad ke-19 berupa mesin uap. Revitalisasi Kawasan sebagai upaya penyelamatan dan pelestarian kawasan Pabrik Gula Gondang Baru sangat diperlukan, agar dapat lebih lama lagi bertahan dan dapat memberikan andil dalam rangka membesarkan kawasan sekitarnya melalui redevelopment, renovation dan refunction dengan tidak merusak kawasan itu sendiri akan saling memndukung antara kawasan wisata dan pabrik gula (Buku Warisan Industri Gula Gondang).