You are currently viewing Rencana Tata Ruang Daerah Candi Gedongsonggo 1, Studi Mitigasi Bencana Geologi pada Kawasan Candi Gedong Songo (Bagian 6)

Rencana Tata Ruang Daerah Candi Gedongsonggo 1, Studi Mitigasi Bencana Geologi pada Kawasan Candi Gedong Songo (Bagian 6)

(BPCB Jateng) Kawasan Candi Gedong Songo berada di lereng bukit yang relatif curam sehingga mempunyai potensi bencana geologi seperti bencana longsor yang dapat mengancam kelestarian CB, hal ini diketahui dari banyak dijumpainya  beberapa titik longsor. Selain didukung oleh kondisi geologi  berupa struktur geologi, kemiringan lereng dan jenis litologi (batuan) yang ada, faktor lain yang dapat memicu terjadinya longsor adalah penggunaan lahan yang kurang mendukung seperti penanaman vegetasi yang tidak tepat, adanya kegiatan penambangan liar, aktivitas pedagang kakilima, serta bangunan  pendukung lainnya.

Rencana tata ruang daerah Candi Gedong Songo ini ditujukan untuk penataan ruang daerah cagar budaya Candi Gedong Songo. Rencana tata ruang ini ditujukan untuk pelestarian candi-candi di wilayah Gedong Songo. Untuk itu telah dimiliki tanah di sekitar candi-candi (lihat batas garis merah tua pada peta topografi gambar 6) oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (BPCB Jawa Tengah). Pembelian tanah ini dimaksudkan sebagai zona pendukung/pengembangan pelestarian candi-candi (zona 3). Di samping itu juga ditentukan zona penyangga candi (zona 2, dibatasi dengan garis warna merah) dan zona inti (zona 1, dibatasi dengan garis warna hitam).

Daerah Candi Gedong Songo merupakan lereng selatan Gunung(api) Ungaran yang saat ini sedang tidur semenjak awal Holosen. Pada lereng selatan Gunung(api) Ungaran telah terjadi longsoran yang dikontrol oleh kelurusan berarah barat barat daya – timur timur laut dimana aliran longsoran tersebut melalui suatu kelurusan/rekahan yang berarah selatan barat daya – utara timur laut (gambar 3 dan 4). Pada ujung utara lembah, di dalam zona 3 terdapat kolam air panas. Berdasarkan bahwa lembah tersebut merupakan zona aliran longsor, maka keberadaan bangunan tersebut berada pada zona potensi longsor (banjir bandang).

Di samping itu, pada daerah Candi Gedong Songo juga telah mengalami alterasi, sehingga batuan yang pada mulanya bersifat solid (andesit) kemudian mengalami alterasi, korosi, sehingga batuan menjadi lunak, bahkan berubah menjadi mineral lempung (gambar 6). Daerah yang mengalami alterasi sebagian materialnya telah berubah menjadi lempung, seperti pada jalan setapak di sebelah barat Candi 3 pun telah terubah menjadi lempung. Saat ini wilayah sebelah barat Candi 3 mudah digetarkan dengan satu loncatan manusia dan pada tepi lembah di sebelah barat Candi 2 dan 3 terdapat tanda-tanda berpotensi longsor. Oleh karena itu, faktor getaran, apakah itu berupa suara motor atau suara musik yang berdentum, bisa merupakan faktor pemicu longsoran.

Pada wilayah zona 3  terdapat  kawasan perladangan. Cara tanam pada perladangan adalah bertujuan untuk menggemburkan tanah sehingga tanah mudah ditanami dengan tanaman musiman yang pada umumnya memiliki akar sangat pendek, sehingga akar tersebut tidak menjadi faktor pengikat tanah. Hal ini bisa menjadi penyebab longsoran.

Pada daerah Candi Gedong Songo bagian utara terdapat semburan gas fumarol dan sumber air panas yang merupakan indikasi gejala panas bumi. Menurut penelitian Budiardjo dkk. (1987), daerah Ungaran merupakan sistem panas bumi yang berpotensi setara dengan tenaga listrik sebesar 50 Mw.

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, B., Nugroho and Budihardi, M., 1997, Resource Characteristics of the Ungaran Field, Central Java, Indonesia, Proceeding of National Seminar of Human Resources Indonesian Geologist, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2009, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia tentang Benda Cagar Budaya

Nguyen Kim Phuong, 2005, Hydrogeochemical Study of the Ungaran Geothermal System, Central Java, Indonesia, Thesis pada Jurusan Teknik Geologi, FT. UGM, Yogyakarta

Syabaruddin, 2004, Pemetaan Fasies Vulkanik Pada Daerah Prospek Panasbumi Gunung Ungaran dan Sekitarnya, Kec. Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah, Skripsi pada Jurusan Teknik Geologi, FT. UGM, Yogyakarta

Thanden, R. E., Sumadirdja, H., dan Richards, P. W., 1996, Peta Geologi Lembar Magelang dan Semarang, Jawa, Direktorat Geologi, Bandung.

Van Bemmelen, R. W.,  1970, The Geology of Indonesia Vol. IA, General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, 2nd edition, Martinus Nilhoff, The Haque Netherlands.

Verstappen, H. Th., 2000, Outline of the Geomorphology of Indonesia: A Case Study on Tropical Geomorphology of a Tectogene Region (with a Geomorphological Map 1:5000000), International Institute for Aerospace Survey and Earth Science, Netherlands.

Yoga Aribowo, 2004, Karakteristik Kehilangan panas Alamiah dan Alterasi Hidrotermal permukaan pada Area Manifestasi Gedong Songo dan Sekitarnya, Daerah Prospek Panasbumi Ungaran,  Jawa Tengah, Skripsi pada Jurusan Teknik Geologi, FT. UGM, Yogyakarta

Zen, M.T., Syarif, M.A., Simatupang, S.H., dan Juniarto, G., 1983, Tektogenesa Gaya Berat dan Daur Magma Sepanjang Deretan Gunungapi: Ungaran – Merapi di Jawa Tengah, Proceeding PIT XII IAGI, Jakarta.