You are currently viewing Ragam Tema Ornamentasi, Geometri (Kawung, Belah Ketupat dan Kereta Tempel) Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Ragam Tema Ornamentasi, Geometri (Kawung, Belah Ketupat dan Kereta Tempel) Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Kawung

Pola ini tersusun dari bentuk-bentuk lonjong yang dirangkaikan. Barangkali istilah ini dibuat dari bentuknya yang seperti buah aren (kawung dalam bahasa sunda). Pada masa klasik beberapa buah arca diketahui mengenakan kain dengan pola kawung ini.

Pada masa kini, pola kawung dalam diketahui dalam bentuk ukiran pada perabot rumah tangga. Kawunh juga masih dikembangkan dalam seni batik, dengan beberapa ragamnya, misalnya kawung picis, kawung penik dan sebaginya.

Belah Ketupat

Hiasan ini tampal misalnya sebagai lubang-lubang stupa du Candi Borobudur (Magelang) pada tingkat arupadhatu bagian bawah. Dalam seni bangunan rumah tradisional Jawa. Hiasan ini disebut wajikan, berupa belah ketupat sama siai dengan dedauanan atau ceplok bunga sebagai unsur penghias di bagain dalam.

Kereta Tempel

Pada bidang-bidang dinding candi sering kali terdapat hiasan yang diulang-ualang serupa kertas tempel. Materi hiasan tersebut antara lain bunga dan pola-pola geometris atau gabungan antara keduanya. Misalnya adalah pola kertas tempel pada Candi Sewu (Klaten)