You are currently viewing Pripih, Roh Sebuah Candi

Pripih, Roh Sebuah Candi

Saat pemugaran sebuah candi, tak jarang para juru pugar dan arkeolog menemukan data yang dapat mengungkap bagian-bangian yang lebih detail candi tersebut. Data ini dapat ditemukan saat candi di bongkar seluruhnya. Bahkan tak jarang saat penelitian dapat menemukan data yang berada di bawah bangunan. Salah satu penemuan data ini adalah pripih . Pripih ini biasanya ditemukan di sumuran candi atau dibawah bangunan candi.

Pripih adalah benda-benda tertentu yang ditempatkan dalam wadah tertentu (biasannya kotak dari batu, wadah gerabah atau perunggu) untuk ditanam dibeberapa tempat dalam bangunan candi. Pada umumnya pripih terdiri atas logam mulia, batu mulia, mantra atau rajah. Di Candi Plaosan dijumpai pripih berupa biji-bijian (padi, jagung, Kopi, Jali), rempah-rempah (kemiri, kayu cendana dan jinten), serta pinang. Di Candi Selogriyo dijumpai biji-bijian (padi, jelai, dan jewawut), rempah-rempah (cengkeh dan biji pala), serta bunga-bungaanyang sudah tidak dapat didefinisikan. Di beberapa candi terdapat juga bahan bahan yang nerupakan makanan pokok, bahan minuman, bahan obat-obatan serta ramuan penyedap masakan.

Pripih biasanya terletak di pada bagian Kaki candi, lambang dunia bawah, tempat kehidupan manusia atau bhurloka. Biasanya pada candi hindu, di bagian tengah kaki candi ada sumuran, yang ditanami peripih Pripih pada bangunan candi mempunyai fungsi penting bagi keberadaan bangunan candi sebagai tempat ibadah. pripih merupakan media bagi dewa merasukkan zat inti kedewaannya. Dapat dikatakan peripih merupakan roh sebuah candi.