You are currently viewing Perlakuan Pada Struktur Batu Bata Di Dalam Candi Induk Sewu Saat Pemugarannya

Perlakuan Pada Struktur Batu Bata Di Dalam Candi Induk Sewu Saat Pemugarannya

Struktur batu bata yang ada di dalam candi induk merupakan bagian yang penting atau inti pada Candi Sewu. Struktur ini merupakan penjabaran dari konsep tentang panca mahabutha yang terdiri dari lima elemen dalam dunia yaitu ether/ruang (akasa), hawa (wayu), api (agni), air (apah), dan bumi (tanah) atau prttiwi. Konsep ini menggambarkan asal muasal segala sesuatu dalam wujud benda di dunia.

Pada saat pemugaran Candi Induk Sewu, struktur bata ini ditemukan di dalam bangunan induk dan selanjutnya dilakukan tindakan konservasi. Struktur batu bata yang berada ditengah tubuh candi ini bahkan diperlakukan secara khusus. Perlakuan secara khusus meliputi penyelamatan, pengeringan, perbaikan, penyambungan, konsolidasi, dan coating

  1. Penyelamatan

Langkah ini dilakukan dengan maksud untuk penyelamatan awal karena batu bata hasil pembongkaran banyak yang retak, rapuh, dan pecah. Setelah batu bata dibongkar, diletakkan dalam palet khusus dengan identifikasi letak lapis dan nomor urut, kemudian dibawa ke lokasi penampungan yang berfungsi sebagai tempat pengeringan secara manual.

  1. Pengeringan

Pengeringan dimaksudkan untuk mempermudah tahap konservasi selanjutnya. Pengeringan dilakukan dengan metode manual dengan menggunakan sinar matahari secara tidak langsung, dengan jalan menyusun batu bata dalam tumpukan yang berongga sehingga ada siklus udara yang keluar masuk.

  1. Perbaikan

Perbaikan meliputi penyambungan, injeksi, konsolidasi, dan penggantian batu baru. Untuk penyambungan dan injeksi digunakan perekat Epoxy Resin Araldite LY 560. Setelah batu bata kering kemudian dikonsolidasi dengan PVA 5 %. Jumlah batu bata yang dikonservasi seluruhnya 8974 buah. Batu asli yang disambung 1004 buah, dan penambahan batu baru sebanyak 2022 buah.

  1. Coating dan pemasangan kembali

Seluruh lapisan luar susunan batu bata sebelum dipasang diberi coating agar bata dapat bertahan dalam kondisi kering dan tidak basah bila terkena air rembesan dari atas. Bahan yang digunakan untung coating adalah water repellend massonseal . Dalam pemasangan kembali, celah di antara batu bata diisi dengan ayakan lempung halus dicampur pasir dengan perbandingan 1:1. Sebelum dipasang, batu-batu bata tersebut digosok satu sama lain sehingga permukaannya bisa rata dan jarak rongga diantara dua batu bisa diminimalkan.

Sumber: Candi Sewu Sejarah dan Pemugarannya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah

Keterangan foto: tempat penampungan batu bata setelah dibongkar saat pemugaran Candi Induk Sewu 1981-1993