You are currently viewing Peninggalan Lereng Barat Gunung Lawu, Kembalinya Peradaban Klasik Ke Jawa Tengah

Peninggalan Lereng Barat Gunung Lawu, Kembalinya Peradaban Klasik Ke Jawa Tengah

Pada kisaran abad IX -X Masehi di Pulau Jawa Bagian Tengah, daerah Prambanan dan sekitarnya perkembangan agama Hindu dan Budha. Peradaban Hindu Budha bahkan mencapai kejayaannya pada masa ini. Bentuk bangunan suci keagamaan ketika datangnya pengaruh India, diawali dengan mengacu kepada konsep asli India meskipun terlihat upaya penyesuaian dengan karakter lokal.

Selanjutnya peradaban masa klasik bergeser ke Jawa Timur. Menurut para ahli, hal ini dikarenakan bencana yang maha dashat. Pada perkembangannya bangunan suci didirikan dengan mengambil konsep kepercayaan asli Indonesia. Hal ini terlihat jelas pada bangunan suci yang bergaya Jawa Timur. Karakter asli Indonesia ini dapat diamati jelas terutama pada candi yang didirikan di lereng Gunung Penanggungan.

Di wilayah Jawa Tengah, bangunan suci gaya Jawa Timur tersebut sampai saat ini hanya dapat ditemukan di lereng barat Gunung Lawu. Secara keruangan, bangunan suci di kawasan ini menerapkan adanya pembagian halaman berteras. Pembagian halaman menjadi teras-teras dengan ruang paling suci pada halaman paling belakang atau tertinggi, sesuai dengan pola halaman candi di Jawa Timur atau pembagian halaman pura di Bali. Candi Sukuh, Candi Planggatan, dan Candi Cetha merupakan contoh nyata bentuk bangunan berteras yang berlatar belakang agama Hindu. Prasasti yang terdapat di Candi Sukuh juga memperkuat masa pendirian candi tersebut sekitar abad XV Masehi atau dibangun pada periode Majapahit akhir, yaitu antara tahun 1416 – 1459 Masehi. Dengan beberapa keterangan diatas apakah bisa dikatakan bahwa peradaban masa klasik berawal dari Jawa Tengah kemudian bergeser ke Jawa Timur dan akhirnya kembali ke Jawa Tengah dengan mengikuti pola perpindahan pendukung kebudayaannya?