You are currently viewing Pengrawit Peserta Kegiatan Aktualisasi Nilai Cagar Budaya Nobar Film Dokumentasi Kegiatan

Pengrawit Peserta Kegiatan Aktualisasi Nilai Cagar Budaya Nobar Film Dokumentasi Kegiatan

Klaten-BPCBJateng Pada hari Selasa tanggal 14 Agustus 2018, Balai Pelestarian Cagar Budaya menyelenggarakan acara Peluncuran Gamelan Plaosan, bertempat di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Acara tersebut merupakan puncak sekaligus presentasi hasil dari serangkaian aktifitas yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dengan melibatkan masyarakat yang bermukim di lingkungan Situs Candi Plaosan, khususnya Desa Bugisan.

Rabu (29/30/2019) seluruh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan kegiatan aktualisasi nilai Cagar Budaya ini kembali diundang untuk menerima kenang-kenangan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah berupa sertifikat dan hasil dokumentasi kegiatan berupa film dokumenter. Bertempat di ruang audio visual, masyarakat diterima oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya. Selanjutnya masyarakat yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Desa Bugisan, bapak-ibu serta muda-mudi Desa Bugisan yang telah berperan nyata sejak pelatihan sebagai pengrawit bersama dengan tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah nobar film dokumenter dimana pemain film ini adalah mereka sendiri. Ruangan sering diwarnai canda tawa oleh mereka saat film diputar. Pada kesempatan ini Balai pelestarian Cagar Budaya juga melakukan dialog dengan para pengrawit. “Kami masih terus belatih secara rutin setelah program dari BPCB Jateng selesai” ujar salah satu pengrawit. “Setelah pementasan, banyak warga desa yang ingim bergabung untuk bersama-sama berlatih gamelan”, tambah beliau.

Pada tahun 2018, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai Cagar Budaya dan Situs Candi Plaosan terpilih sebagai sumber inspirasinya. Dalam Situs Candi Plaosan terdapat bangunan-bangunan monumental yang ternyata tidak hanya merepresentasikan keterpaduan harmonis antara aspek religius dan estetika. Jika digali lebih dalam, akan ditemukan bahwa Situs Candi Plaosan merupakan rekaman monumental keunggulan sifat-sifat nenek moyang, di antaranya adalah berkehidupan yang harmonis dalam hubungannya dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan lingkungannya; berkehidupan yang harmonis dan menjunjung toleransi di tengah keberagaman dalam masyarakatnya; penghormatan terhadap martabat dan kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan; dan ketaatan terhadap pemimpin demi martabat dan meningkatnya peradaban bangsa. Nilai-nilai penting itulah yang diupayakan bersama untuk diaktualisasikan melalui Gamelan Plaosan, sehingga dapat merambah ke lebih banyak aspek bagi masyarakat sekarang dalam bentuk seni tradisi. Adalah Drs. Sukisno, M.Sn., yang “menterjemahkan” nilai-nilai penting Situs Candi Plaosan ke dalam bentuk komposisi gamelan sekaligus memberikan pelatihan kepada para pengrawitnya.