You are currently viewing Merasakan Sensasi Mencicip Hidangan Para Raja di Candi Sojiwan

Merasakan Sensasi Mencicip Hidangan Para Raja di Candi Sojiwan

Seiring dengan perkembangan jaman, upaya pelestarian dan upaya aktualisasi nilai-nilai yang ada dalam Cagar Budaya seharusnya memakai cara-cara baru dan harus dapat seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar Cagar Budaya. Kita sebagai insan-insan pelestarian Cagar budaya harus dapat memberikan jembatan untuk itu.

Pada tahun anggaran 2017, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah mempunyai kegiatan aktualisasi nilai-nilai cagar budaya dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Kawasan Prambanan Kabupaten Klaten yaitu tepatnya masyarakat di Desa Kebon Dalem Kidul. Kami memang melilih masyarakat disini bukan tanpa alasan. Selain Desa Kebon Dalem mempunyai potensi Cagar Budaya Situs Candi Sojiwan, Desa ini telah mempunyai dalam mengembangkan kepariwisataan melalui Desa Wisata yang telah dibentuk.

Kegiatan aktualisasi nilai cagar budaya dalam rangka pemberdayaan masyarakat ini pada dasarnya adalah memberikan ketrampilan khusus memasak dan menciptakan minuman jenis baru kepada 5 ibu-ibu desa Kebon Dalem Kidul yang diharapkan untuk menjadi ciri khas daerah ini melalui kegiatan pelatihan. Menu makanan dan minuman yang diciptakan merupakan menu yang berkaitan dengan keberadaan menu makanan pada masa lalu (Abad IX-X) yang dapat diketahui dari kajian Prasasti dan Relief di Candi-Candi Masa Klasik.

Beberapa menu yang dipilih berdasar hasil penelusuran data adalah masakan daging kerbau, belut, aneka rupa sayuran, umbi-umbian dan untuk bahan minuman yang dipilih adalah sari bunga melati, sari tebu, dan sari asam. Beberapa bahan makanan yang dipilih juga menggunakan pertimbangan dasar yaitu disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini dan kesehatan.

Para hadirin dapat mencicipi dan merasakan makanan dan minuman karya ibu-ibu Desa Kebon Dalem Kidul secara bergotongroyong yang juga  merupakan hasil dari kegiatan pelatihan secara gratis. Makanan ini disajikan di beberapa stan gubug yang telah disediakan panitia. Beberapa hadirin sembari mencicipi juga terkadang berdiskusi dengan panitia tentang berbagai hal tentang makanan yang disajikan.

Harapannya, kegiatan ini tidak akan berhenti hingga peluncuran hasil pelatihan ini. Kegiatan penciptaan kuliner Hidangan Raja-Raja Mataram Kuno seharusnya akan terus dikembangkan oleh masyarakat Desa Kebondalem Kidul sehingga nantinya akan menjadikan potensi kepariwisataan yang berbasis pelestarian nilai-nilai cagar budaya.