Menjelma Menjadi Kubah: Gereja Belenduk Semarang

1

(Kerkgebouw, Protestantsche Kerk Semarang. F.66123 (foto in album), Pioniersfotografie uit
Nederlands-Indië, Prentenkabinet Leiden PKL01_F-66-123_W)

Gereja Blenduk termasuk bangunan awal di Kawasan Kota Lama Semarang, tercatat berdiri sejak 1753, dengan ilustrasi desain sebagaimana tampak pada gambar ini. Bangunan gereja awal
dengan ciri tradisional ditunjukkan dengan atap tajuk bertumpuk. Sedangkan bangunan lingkungan sekitarnya, tampak beratap pelana dengan kemungkinan besar berbahan organik (ijuk,rumbia). Pada tahun 1894, W. Westmaas, HPA. De Wilde melakukan rekonstruksi cukup besar dengan mendesain kembali (Neo Barock) dengan bentuk atap kubah (dome) berdiameter 15 meter dengan struktur kerangka atap dari bahan baja. Struktur seperti ini bersifat lebih lentur dan dapat menciptakan bentang yang lebih lebar. Hal ini tentunya berbeda dengan struktur yang dibuat dari bahan kayu pada masa sebelumnya.

2

Kerkgebouw, Protestantsche Kerk Semarang. F.66123 (foto in album), Pioniersfotografie uit Nederlands-Indië, Prentenkabinet Leiden PKL01_F-66-123_W