Mengapresiasi Sekaligus Melestarikan Nilai-Nilai Candi Sojiwan

20160527_151054

(Suasana briefing sebelum pentas)

Masyarakat dapat mengapresiasi dan melestarikan nilai nilai yang ada di Cagar Budaya dengan berbagai cara yang positif. Salah satu cara ini dilakukan oleh 30 anak sekolah dasar yang tinggal di sekitar Candi Sojiwan. Mereka berlatih secara rutin menarikan tarian yang terinspirasi dari cerita fable yang ada di relief Candi Sojiwan.

Candi Sojiwan yang terletak di Desa Kebon Dalem Kidul meliki keunikan yang luar biasa. Keunikan ini berasal dari beberapa panel relief yang bercerita tentang cerita-cerita binatang. Jika dipahami lebih dalam cerita-cerita ini menyampaikan pesan-pesan moral yang tidak lekang oleh waktu. Pesan-pesan moral ini juga sangat berguna untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Pesan-pesan ini perlu digali dan di sampaikan ke masyarakat luas. Berdasar dari pemikiran tersebut, Unesco melalui kegiatan pemberdayaan menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar Candi Sojiwan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melatih anak anak untuk menari tarian “ Ketam Membalas Budi”. Tarian ini diciptakan dari cerita fabel yang bercerita tentang ketam yang sekarat kemudian ditolong oleh seorang pendeta. Saat pendeta menghadapi ancaman si ketam balas menolong sang pendeta.

Hasil dari penciptaan dan latihan tarian yang dibawakan oleh anak-anak ini pada hari Jumat tanggal 27 pukul 15.00 WIB dicoba dipentaskan di halaman Candi Sojiwan. Latihan ini sudah mencoba menggunakan kustum sesuai dengan penokohan. Tokoh tersebut antara lain tokoh pendeta, tokoh ketam, tokoh ular dan air.

20160527_154326

(Adegan sang ketam menghalau ular dan gagak yang akan mencelakan sang pendeta)