You are currently viewing Masjid Kajoran Klaten

Masjid Kajoran Klaten

Masjid Al Agung Kajoran atau lebih dikenal dengan Masjid Kajoran terletak di Dukuh Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten. Di Kompleks Masjid Kajoran juga terdapat makam yang biasa disebut dengan Makam Kajoran. Makam Kajoran adalah makam Panembahan Agung yang masih ada kaitannya dengan pendirian Masjid Kajoran itu sendiri. Pendirian masjid ini belum diketahui secara pasti karena belum didapat bukti-bukti kesejarahannya. Apabila dikatakan masjid ini berkaitan dengan Panembahan Agung atau Panembahan Rama, hal ini sesuai dengan pendapat H.J.de Graaf, yang mana ia berpendapat bahwa Panembahan Agung merupakan saudara Sunan Tembayat atau Ki Ageng Pandan Arang dan sekaligus merupakan menantunya karena kawin dengan kedua putrid Sunan Tembayat, dan merupakan keluarga besar Sunan Kajoran.

Masjid Kajoran berdenah empat persegi panjang yang terdiri atas ruang utama, pawestren dan serambi. Masjid ini juga dikelilingi tembok keliling. Di utara, timur, dan selatan masjid terdapat parit keliling yang mempunyai lebar 2,45 meter dengan kedalaman 47cm dan terdapat saluran air di dalamnya. Di atas kolam sebelah timur, selatan dan utara terdapat jembatan yang berfungsi umtuk jalan masuk ke serambi masjid lengkap dengan pintu masuknya yang berukuran 1,63 meter.

Serambi masjid berukuran panjang 11,20 meter dan lebar 7,95 meter, disangga oleh empat buah tiang berbentuk bujur sangkar dengan ukuiran 15×15 cm. serambi ini terbuka pada ketiga sisinya, sedangkan lantainya terbuat dari batu bata yang dilepa semen (plester). Pada serambi ini terdapat bedhug dan kenthongan untuk sebagai pertanda waktu sholat. Ukuran bedhug bergaris tengah 60 cm dan panjang 82 cm, sedangkan ukuran kenthongan tingginya 93 cm dan lebar 20 cm. lantai serambi ini lebih rendah 15 cm dari lantai ruang utamanya. Antara ruang utama dan serambi dihubungkan tiga pintu yang masing-masing berukuran lebar 1,10 m dan tinggi 1,68 m.

Pewastren Masjid Kajoran berada di sebelah selatan ruang utama, antara ruang utama dan pawestren dihubungkan dengan pintu yang ukurannya lebih kecil apabila dibandingkan dengan pintu utama. Di sisi timur terdapat pintu yang menghubungkan pawestren dengan halaman luar, sedangkan lantai pawestren lebih rendah 10 cm dari lantai utama.

Ruang utama masjid berukuran panjang 10,53 m dan lebar 10,53 m, sedangkan tinggi dinding 2,03 m. Di dalam ruang utama ini terdapat empat buah tiang utama atau sokoguru dan 12 tiang lainnya. Tiang-tiang tersebut berdiri diatas umpak dengan ukuran tinggi 87 cm dan lebar 40 cm. tiang-tiang bangunan terbuat dari bahan kayu jati dengan diameter kurang lebih 66 cm. Pada ruang utama ini terdapat lima buah jendela dengan ukuran lebar 85 cm dan tinggi 112 cm. Pada dinding barat ruang utama ini terdapat terdapat mihrab sebagai tempat imam memimpin sholat. Mihrab ini tepat menghadap kiblat, yakni ke barat. Ukuran mihrab mempunyai lebar 63 cm dan tinggi 1, 71 m, dan bagian ceruknya kedalamannya berukuran 12 cm. pada dinding barat mihrab terdapat lubang angin berornamen bunga dan berbentuk belah ketupat dengan ukuran tiap sisi belah ketupat tersebut 26 cm. Ornamen bunga tersebut menghadap ke dalam dan ke luar ruangan masjid.

Di sebelah kiri mihrab terdapat mimbar berbentuk seperti kursi atau tandu. Mimbar ini terbuat dari bahan kayu jati dengan ukuran panjang 1,58 m, lebar 87,5 cm dan tinggi 1,90 m. Pada dinding mimbar yang berbentuk kursi terdapat ukiran berpola geometris, tumbuh-tumbuhan, suluran, daun-daunan, dan pola binatang gajah yang distilir. Atap masjid bertumpang satu dan diatasnya terdapat kemuncak bermotif mahkota, hiasan ini dikelilingi oleh hiasan burung yang terbuat dari tanah liat.

(Disarikan dari berbagai sumber oleh Mahasiswa PKL Unnes Semarang)