You are currently viewing Makna Halaman Bertingkat di Candi Sukuh

Makna Halaman Bertingkat di Candi Sukuh

Candi Sukuh merupakan sebuah banguanan candi yang digunakan sebagai tempat ruwatan pada masa lalu. Prosesi peruwatan yang dilaksanakan di kompleks Candi Sukuh dilambangkan dengan perjalanan kehidupan seorang manusia untuk menuju kesucian. Perjalananan ini disimbolisasikan dengan tingkatan kehidupan yaitu dari tingkatan yang rendah/bersalah sampai dengan tingkatan yang telah disucikan. Tingkatan ini membagi perjalanan hidup manusia menjadi tiga tingkatan yaitu dunia bawah, tengah, dan atas. Konsep tiga tingkatan kehidupan ini dihadirkan di Candi Sukuh melalui tiga teras yang bertingkat yang harus dilalui oleh umat yang berniat mengadakan ritual pembebasan atau ruwatan (Wardhani,2010:1-2).

Tingkat kehidupan pertama merupakan teras paling bawah yakni bagian profan. Umat pada masa itu diingatkan pada kesulitan kehidupan. Kesulitan ini disebabkan oleh masih melekatnya mala dalam diri manusia. Pada tingkatan ini bisa dikatakan bahwa manusia pada umumnya masih hidup dalam keadaan yang sengsara. Tingkatan ini juga melambangkan kehidupan manusia di dunia ini (dunia bawah).

Tingkatan kehidupan kedua merupakan bagian yang semi sakral. Umat yang melakukan ritual pada masa lampau disadarkan untuk menghilangkan kesulitan atau kesengsaraan hidup. Kesulitan atau kesulitan hidup dapat dihilangkan dengan melakukan kegiatan ritual penyucian dengan menggunakan air suci atau amrta. Tingkatan ini diperjelas dengan keberadaan relief Pande Besi. Pada masyarakat Jawa kuno profesi pande besi dipandang mempunyai status sosial khusus karena mempunyai suatu kekuatan magis. Para pande besi ini dianggap orang suci. Mereka juga dapat memberikan air suci atau amrta kepada yang membutuhkan. Tingkatan kehidupan ini dilambangkan di teras kedua (Anom,1991:117).

Tingkatan kehidupan ketiga merupakan halaman yang paling tinggi dan paling sakral tempat candi induk berada. Pada halaman ini terdapat bangunan utama dan beberapa relief. Jika para umat telah masuk ke dalam halaman ini maka mereka dianggap telah mencapai kesempurnaan hidup dan terbebas dari mala. Suasana pembebasan disimbulkan dengan relief Sudhamala.