You are currently viewing Lima Fakta dalam Pemugaran Sebuah Candi

Lima Fakta dalam Pemugaran Sebuah Candi

Tidak banyak masyarakat yang mengetahui bahwa sebagian besar candi-candi yang ada di Jawa Tengah saat ditemukan temukaan dalam keadaan runtuh. Jika masyarakat berkunjung dan bangunan dan melihat bangunan candi tinggu menjulang berarti telah dibangun kembali.  Proses pembangunan kembali ini disebut pemugaran. Proses pemugaran candi merupakan proses yang langka dan ttidak biasa. Proses pemugaran tidak dapat dsamakan dengan proses pembangunan bangunan biasa. Dibawah ini beberapa fakta tentang pemugaran sebuah candi.

 

  • Pemugaran sebuah candi merupakan suatu pekerjaan yang rumit dan memakan waktu panjang. Hal ini dikarenakan proses pemugaran harus melalui beberapa tahap seperti penelitian, pelaksanaan dan penyelesaian. Pemugaran sebuah candi ibarat bermain puzzle raksasa dengan batu-batu yang berat.
  • Dalam pemugaran sebuah candi diperlukan kerjasama antar ahli akademis dan tenaga teknis yang terdiri dari tekno arkeologi, pencari batu, penyetel batu, penyusun batu, undagi dan besalen.
  • Pencarian batu candi yang hilang bukan pekerjaan yang mudah dan dalam waktu singkat apalagi kalau itu merupakan “batu kunci”, misalnya batu sambungan yang menghubungkan bagian tertentu suatu bangunan candi.
  • Para pencari batu minimal harus mengalami pendidikan non formal lebih dari dua tahun. Perasaan dan kata batin sering membantu dalam upaya menemukan batu yang dicari.
  • Dalam kegiatan pemugaran di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melahirkan undagi dan besalen yang mumpuni. Dari pengalamannya ditemukan cara mengenal kualitas baja, cara penyambungan kayu dan masih banyak lagi.