Laksmi

Laksmi digambarkan sebagai sakti Wisnu yang mempunyai kedudukannya sangat penting, karena ia selalu mendampingiWisnu dalam setiap kiprahnya. Pada setiap kelahiran kembali Wisnu dalam berbagi wujud awatara, maka Laksmi pun ikut berinkarnasi juga. Ketika Wisnu berinkarnasi sebagai orang kerdil atau Wamana, Laksmi lahir dari air dan mengalir di atas bunga teratai, oleh karena itu dia disebut dengan Padma atau Kamala. Ketika Wisnu lahir sebagai Paracurama, Laksmi lahir ke dunia sebagai Dharani,yang dikenal sebagai dewi bumi. Ketika Wisnu menjadi Rama, Laksmi lahir dalam wujud Sita yang menjadi simbol kesetiaan seorang istri, dan ketika Wisnu berinkarnasi sebagai Krisna, maka Laksmi menjelma sebagai Radha dan juga  Rukmini, istri Krisna.

Dalam mitologinya disebutkan bahwa Laksmi adalah putri sulung Bhergu yang harus mengungsi karena peristiwa pengadukan lautan susu (Samudramanthanan). Dalam peristiwa tersebut, Laksmi muncul bersama tigabelas benda berharga lainnya.Laksmimuncul sebagai dewi yang sangat cantik, bersinar, dan membawa ditangan. Para dewa takjub melihat kecantikan Laksmi, sehingga mereka saling berebut untuk memperistri dewi tersebut. Siwalah yang pertama menginginkannya,akan tetapi Laksmi memilih Wisnu. Selama mendampingi Wisnu sebagai pemelihara dunia, Laksmi dianggap sebagai dewi keberuntungan dan pemberi kemakmuran.Tidak hanya itu, ia juga merupakan dewi penguasa waktu atau perputaran nasib. Laksmi selalu dihubungkan dengan Padma dan gajah, sehingga ia pun digambarkan dalam wujud Gaja-Laksmi.

Penggambaran Gaja-Laksmi merupakan salah satu perwujudan dari , yaitu delapan manifestasi Laksmi yang terdiri atas Mahalaksmi, Dhanya Laksmi, Dhairya Laksmi, Gaja-Laksmi, Wijaya Laksmi, Santana Laksmi, Widya Laksmi, dan Dhana Laksmi. Dalam wujud Mahalaksmi, Laksmi mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena ia merupakan God Mother. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Laksmi adalah sakti Trimurti, sakti Brahma, sakti Wisnu, dan sekaligus juga menjadi Siwa. Di dalam dirinya terkandung unsur tiga dewi sekaligus, yaitu Parwati, Saraswati, dan Laksmi sendiri, yang melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud kemakmuran bukanlah hanya kekayaan yang bersifat material semata, melainkan juga moral,nama baik,nilai-nilai luhur,dan kekayaan intelektual.

Dalam wujud Gaja-Laksmi, Laksmi digambarkan sebagai dewi bertangan empat yang diapit oleh dua ekor gajah. Kedua gajah tersebut seolah-olah sedang memercikkan air suci melalui belalainya kepada sang dewi. Penggambaran semacam ini merupakan penggambaran Laksmi sebagai dewi kesuburan dan kemakmuran.

Penggambaran Gaja-Laksmi dalam relief koleksi Museum Sonobudoyo tidak bertangan empat, melainkan hanya dua saja.Tangan kanannya memegang padma dan tangan kirinya diletakkan di atas pangkuan dengan sikap dhyanamudra. Laksmi digambarkan duduk di atas padmasana dengan pose wirasana. Kedua gajah yang mengapit digambarkan seolah-oleh menyembah dan memercikkan air suci melalui kendi yang dipegang oleh belalainya. Laksmi sendiri digambarkan mengenakan jatamakuta sebagai simbol absolutisme dewa tertinggi.Perhiasannya terdiri atas kundala, hara, channawira, keyura, kankana, urudamaj, dan padasaras.

Dalam Agama Hindu maupun Buddha, padma (teratai merah) dipercaya sebagai lambang kesuburan dan kehidupan. Padma juga merupakan lambang dari segala ciptaan atau kelahiran di alam semesta.Laksmi yang membawa padma pun dipuja sebagai sumber kekuatan seorang raja. Apabila seorang raja di medan pertempuran memuja Laksmi, maka dipercaya raja tersebut akan dapat mangalahkanmusuhnya.

Bentuk penggambaran Laksmi yang lain adalah yang dikenal dengan sebutan Sri-Laksmi, yang merupakan penggambaran paduan antara dua sakti Wisnu, yaitu Sri dan Laksmi.Akan tetapi, beberapa sumber menyebutkan bahwa Sri dan Laksmi adalah satu individu yang sama, dengan sebutan berbeda, sesuai dengan perannya dalam mendampingiWisnu. JikaWisnu muncul bersama dengan Bhu atau Saraswati maka yang mendampingi adalah Sri. Akan tetapi, jika sakti Wisnu tersebut hanya digambarkan berdua saja dengan Wisnu, maka ia disebut Laksmi. Selanjutnya, apabila sakti Wisnu tersebut mengambil peran sebagai dewi ibu, yang merupakan personifikasi dari bumi, maka ia disebut Laksmi. Karenanya, Laksmi pun dipuja sebagai dewi kemakmuran. Disebut Sri apabila sakti Wisnu ini berperan sebagai dewi kemakmuran.Dalam praktek dan perkembangannya,kedua sebutan itu pun tidak dapat dibedakan dengan tegas. Demikian juga laksananya, keduanya memiliki laksana yang saling dipertukarkan. Bahkan, selain dikenal sebagai Sri,Laksmi juga dikenal dengan sebutan Padma dan Kalama,Nama Kamala padma dhyanamudra kundala hara channawira keyura kankana urudamaj padasaras padma Padma diberikan ketika Laksmi menjadi pasangan awatara Wisnu yang berwujud manusia kerdil.Dalam hal ini,Laksmi diceritakan lahir dari bunga teratai (padma ) (Buku Dewa Dewi Masa Klasik Jawa Tengah terbitan BPCB Jateng).