You are currently viewing Kriya Logam, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Kriya Logam, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Kriya logam dikenal sejak manusia mempunyai kemampuan mengelola api serta mengolah biji logam yang terdiri atas peleburan, percampuran, penempaan, serta pencetakan berbagai jenis benda. Kemunculan benda-benda logam secara sporadis di beberapa daerah di Indonesia diyakini merupakan pertanda dimulainya babak akhir masa prasejarah. Babak ini dikenal sebagai masa logam awal (Paleometalik atau Prundagian), yang ditandai pula dengan penyempurnaan berbagai macam ketrampilan yang telah dimiliki manusia.

Benda-benda logam, khususnya perunggu dan besi, diperkirakan muncul pertama kali di Indonesia sekitar 2.500 atau 2000 tahun yang lalu. Pengetahuan tentang teknik pengelolahan logam (metalurgi), diduga diperkenalkan dari berbagai daerah di Asia Tenggara daratan (misalnya Thailand dan Vietnam) serta dari China dan India.

Benda-benda logam, baik perunggu, besi, maupun emas dan perak yang ditemukan si wilayah Jawa Tengah sebagian diperoleh melalui ekskavasi arkeologi, namun sebagian besar lagi ditemukan secara tidak sengaja. Benda-benda logam yang ditemukan melalui ekskavasi memberikan peluang yang kebih banyak kepada para peneliti untuk menginterpretasikan fungsi dan umurnya, dengan melihat konteksnya pada saat ditemukan. Tidak demikian halnya dengan benda yang ditemukan secara tidak sengaja, yang dikategorikan sebagai temuan lepas. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam terhadap benda-benda logam yang dikategorikan sebagai temuan lepas, sebab benda logam yang serupa belum tentu mempunyai umur dan fungsi yang sama pula.