Kompleks Candi Sengi (Candi Asu, Candi Pendem, dan Candi Lumbung)

Kompleks Candi Sengi terdiri dari tiga buah candi yang letaknya saling berdekatan. Ketiga candi tersebut adalah Candi Asu, Candi Pendem, dan Candi Lumbung. Candi Asu dan Candi Pendem terletak di Dusun Candipos, Kelurahan Sengi, Kecamatan Dukun. Sedangkan Candi Lumbung berada di Dusun Tlatar, Kelurahan Krogowanan, Kecamatan Sawangan. Ketiganya berada di Kabupaten Magelang. Lokasi tersebut termasuk dalam jalur Solo-Selo-Borobudur.

Ketiga Candi terletak di lereng Gunung Merapi sisi barat pada ketinggian kurang lebih 650 m diatas permukaan laut. Di dekat ketiga candi tersebut mengalir Sungai Pabelan dan Sungai Tringsing yang berhulu di puncak Gunung Merapi. Sungai ini mengalir ke arah Barat dan bertemu di dekat Candi Lumbung.

Untuk menncapai ketiga, dapat mengambil jalur menuju Karang Talun dari Kota Muntilan ke arah utara lebih kurang 6 km. Jalan inin juga akan melewati pos Pengamatan Babatan. Setelah sampai di perempatan kemudian berbelok ke kanan memasuki jalan beraspal yang menghubungkan Desa Tlatar dan Desa Ampel.

Candi pertama yang akan dijumpai adalah sebenarnya Candi Lumbung. Lokasi Candi Lumbung berada di sebelah kanan jalan agak masuk ke dalam melewati pematang sawah. Candi Lumbung saat ini menghadapi kondisi tanggap darurat berhubungan dengan letusan Gunung Merapi 6 tahun silam. Candi Lumbung untuk sementara dipindahkan karena terletak di lokasi yang rawan tergerus atau longsor akibat hantaman aliran lahar dingin kala itu.

Melanjutkan perjalananan selanjutnya harus melalui jembatan kayu berangka besi. Candi yang akan ditemui selanjutnya adalah Candi Pendem. Candi ini berlokasi di kiri jalan, masuk melalui hambaran sawah.

Candi ketiga adalah Candi Asu yag terletak kurang lebih 150 meter arah baratdaya Candi Pendem. Candi Asu terlihat dari jalan yang menghubungkan Desa Tlatar dengan Desa Ampel.

Ditinjau dari segi arsitektur, ketiga Candi Tersebut termasuk dalam periode Jawa Tengah. Masa pendirian candi dapat dihubungkan dengan prasasti yang ada. Prasasti yang ditemukan di daerah ini adalah Prasasti Sri Manggala II, Kurambitan I dan Kurambitan II. ketiganya menyebut tentang keberadaan Dharmma di Salingsingan. Prasasti lain yang menyebutkan tentang Dharmma di Salingsinganadalah Prasasti Salingsingan, tetapi tidak diketahui daerah asal penemunya.

Prasasti Salingsingan yang berangka tahun 802 Saka atau 880 Masehi berisi tentang danan Kebaktian Sri Maharaja Rakai Kayuwangi kepada Bhatara di Salingsingan. Sedangkan prasasti Sri Manggala II, Kurambitan I dan Kurambitan II berisi tentang Sang Pamgat Hino Pu Apus yang menetapkan Dharmmanya di Salingsingan.

Pada tahun 880 M. Raja yang memerintah di kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah adalah Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala. Hal ini didasarkan pada Prasasti Wanua Tengah III. Pada prasasti tersebut terdapat urutan raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram Kuno sebagai penguasa di daerah Jawa Tengah beserta dengan masa pemerintahannya.

 Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala adalah raja kerajaan Mataram Kuno yag ke 8 yang memerintah pada tahun 855-885 M. Berdasarkan pada data-data tersebut diatas, dimungkinkan bahwa ketiga candi yang ada di Kompleks Candi Sengi didirikan pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala.

Deskripsi Bangunan Candi Asu

Bangunan candi menghadap barat lebih kurang 150 m di sebelah utara terdapat Sungai Pabelan. bangunan berdiri pada batur berdenah bujursangkar dengan panjang yang tersisa 7,47 m, lebar 7,94 m. Tinggi kaki candi 2,5 m sedangkan sakah satu sisi tembok yang tersisa 3,55 m. bangunan terbuat dari susunan batu andesit dengan bagian atap runtuh dan telah hilang. Sebagian tubuh  masih tersisa dan dapat teridentifikasi.

Motif hias yang ada dikaki candi adalah sulur-suluran, untaian mutiara, flora, dan burung kakaktuayang sebagian belum selesai dipahat secara detail. Pada bagian tubuh bagian bawah terdapat bingkai-bingkai berhias sulur-suluran tetapi bagian dalamnya berupa bidang kosong. Bidang tersebut diapit hiasan ghanayang belum selesai pengerjaannya.

11_08_SNG_PNY_D 0169

(Candi Asu)

Deskripsi Bangunan Candi Pendem

Sesua dengan namanya Pendem, candi ini terletak di tanah yang lebih rendah dari pada permukaan tanah saat ini. Terletak lebih kurang 150 m sebelah timur laut Candi Asu dan 50 m disebelah selatan Sungai Pabelan.

Bangunan menghadap barat yang terletak di tengah-tengah persawahan. Berdenah bujursangkar dengan panjang 11,9 m dan lebar 11,9 m. Bagian yang tersisa hanya bagian kaki dan sebagian tubuh candi bagian bawah, sedangkan atap bangunan sudah tak berbekas.

Motif hias yang ditemukan di candi ini adalah sulur gedung yang keluar dari jambangan. Ditengah ikat sulur terdapat burung bangau yang membuka kedua sayapnya. Panil tersebut diapit pilaster yang disebelahnya terdapat relief ghana. Keunikan yang ditemukan di candi ini adalah adanya lubang-lubang untuk permainan dakon di batu bagian batur sudut barat daya.

11_08_SNG_PNY_D 0178

(Candi Pendem)

Deskripsi Bangunan Candi Lumbung

Terletak disebelah Barat Daya Candi Asu lebih kurang 200 m, tepatnya ditebing sebelah barat aliran Sungai Pabelan. Dikelilingi oleh tebing tanah setinggi lebih kurang 7 m di sebelah utara dan barat. Di sebelah timur candi dibatasi oleh tebing sungai dengan kedalaman 14 m. Jarak tebing dengan bangunan candi lebih kurang 0,5 m sehingga sangat rawan longsor.

Bangunan menghadap barat dengan denah bujursangkar yang berukuran panjang 8,5 m, lebar 6,5 m dengan tinggi yang tersisa 6,5 m. Bagian kaki candi dan tubuh masih terlihat, sedangkan kontruksi atap terlihat hanya batu sungkup atap bagian bawah. Batu-batu penyusun pipi tangga terdapat sebagian yang telah runtuh. Bagian yang paling rusak ada pada susunan tangga naik ke dalam bilik candi dan atap.

Motif hias yang dapat dijumpai adalah sulur gelung yang tumbuh dari ketiak ghana, sulur gelung tumbuh dari jambangan yang pada ikal sulur terdapat pahatan berupa burung nuri. Pada pipi tangga terdapat hiasan sulur gelung yang keluar dari mahluk bercakar, sedangkan ujung pipi tangga sebelah kiri terdapat Makara berbentuk kepala ikan yang di dalamnya terdapat hiasan burung. Hiasan lain adalah bentuk tumpal yang dijumpai pada pelipit atas kaki candi.

lum

(Candi Lumbuh saat masih ditempat aslinya)