You are currently viewing Keromantisan Jadi Daya Tarik Pelajari Candi Plaosan

Keromantisan Jadi Daya Tarik Pelajari Candi Plaosan

Rabu (6/6) Para siswa SMP Pangudi Luhur Timoho dan SMP Pangudi Luhur Sedayu melakukan kunjungan untuk “Melatih Nilai-nilai Kepemimpinan Melalui Cagar Budaya yang terletak di Candi Plaosan”.

Para siswa SMP Pangudi Luhur Timoho dan SMP Pangudi Luhur Sedayu menggali informasi tentang Candi Plaosan dari staf Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah khususnya para juru pelihara. Gunawan, salah satu juru pelihara mengenalkan kepada siswa-siswi cara membersihkan batu Candi Plaosan.

Candi Plaosan memiliki perpaduan antara arsitektur Agama Buddha dan Agama Hindhu. Candi Plaosan memiliki sejarah yang unik dibanding dengan candi lainnya, karena Candi Plaosan memberikan kisah “Romantisme”. Candi dibangun oleh putri dari Dinasti Sailendra yang bergelar Sri Kahulunnan, dibantu oleh suaminya yang bernama Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Rakai Pikatan yang telah mempersembahkan bukti cinta yang tulus – tanpa mengenal batasan agama, bangsa, dan budaya. Siswa-siswi yang berkunjung tampak bersemangat mendapat cerita ini.

Candi induk Plaosan Lor memiliki relief-relief tokoh berjumlah keseluruhan 12 panil relief, dengan pembagian 4 panil relief pada bilik Candi Induk Utara dan 8 panil relief dalam bilik Candi Induk Selatan. Mengingat adanya parit yang mengelilingi kompleks Candi Plaosan Lor maupun Kidul, berarti kedua kompleks candi berada dalam satu area (fosa).