You are currently viewing Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Bangunan Masa Klasik (6)

Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Bangunan Masa Klasik (6)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Percandian yang hampr semasa dengan Dieng adalah Percandian Gedong Sanga di gunung Ungaran. Percandian yang terdiri atas sembilan gugus candi-candi kecil itu bercorak Hindu, dan mempunyai seni bangunan yang serupa dengan hiasan relief yang halus. Dari segi keagamaan Percandian Dieng dan Gedong Sanga memiliki persamaan, yaitu agama Hindu. Lokasi yang dipilhpun serupa, yaitu di pegunungan.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, dibangun pula candi-candi yang berlatar belakang agama Buddha, dan yang tertua di antaranya adalah Candi Kalasan di Sleman, Yogyakarta. Kronologi ini didasarkan pada prasasti Kalasan 7778 TU yang menyebutkan pembangunan bangunan  suci untuk Dewa Tara oleh Rakai Panangkaran. Perlu dicatata bahwa dari segi seni bangunan, candi yang bersifat Buddhis ditandai oleh adanya bentuk stupa, biasanya sebagai atap candi.

Sementara itu, muncul percandian Ngawen di dekat kota Muntilan sekarang terdiri atas lima bangunan. Tiap bangunan diduga dahulu berisi arca Dhayani-Buddha. Tetapi sekarang hanya tinggal dua arca yang masih berada di situs tersebut.