You are currently viewing Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (10)

Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (10)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Dari pancara sinar Dhyani Buddha dalam bermeditasi lahirlah para Bodisattwa. Oleh karena itu, para Bodisattwa dianggap sebagai anak spiritual Dhyani Buddha. Hubungan tersebut dinyatakan dengan dhyanibuddhabimba yang dikenakan pada mahkota para Bodisattwa. Pada dasarnya, terdapat lima Bodisattwa (Samantabhadra, Wajrapani, Ratnapani, Padmapani atau Awalokiteswara, dan Wiswapani) terapi dalam perkembangan jumlah Bodisattwa menjadi banyak sekali. Penggambaran Bodisattwa dapat dikenali dari penampilannya yang mengenakan bodisattwabharana (pakaian dan perhiasan seperti layaknya pangeran), keberadaan dhyanibuddhabimba pada mahkotanya, laksana, mudra, dan asananya.

Bodisattwa sebenarnya adalah tokoh yang sudah mencapai kesempurnaan, akan tetapi bersedia menunda masuk nirwana karena memutuskan turun ke dunia untuk menolong umat agar juga dapat mencapai kesempurnaan. Para Bodisattwa tinggal di Swarga Tushita untuk menanti saatnya turun ke dunia dalam bentuk Manusi Buddha, jumlah Manusi Buddha ada 32, akan tetapi hanya Sidharta Gautama atau Sakyamuni saja yang dianggap tokoh historis dan merupakan perwujudan dari Bodisattwa Awalokiteswara. Awalokiteswara, sering juga disebut Lokeswara dan Padmapani, adalah anak spiritual dari Dhyani Buddha Amitabha yang berkedudukan di arah barat. Oleh karena itu, Awalokeswara mengenakan amitabhabimba pada mahkotanya.

Foto: Bodhisattwa Manjusri di Candi Plaosan