You are currently viewing Ini Tinggalan Arkeologi Selain Candi Di Dieng

Ini Tinggalan Arkeologi Selain Candi Di Dieng

Dataran tinggi dieng berada pada ketinggian 2.000m dpl, terkenal karena tinggalan purbakala dan pemandangan alamnya.  Dieng berasal dari dua kata dari bahasa Jawa Kuno di dan hyang. Kata di berarti tempat atau gunung sedangkan istilah hyang mempunyai arti leluhur atau dewa, dengan demikian Dieng atau dihyang dapat diartikan sebagai tempat tinggal para dewa dewi atau leluhur. Lokasi Dieng yang berada di tempat tinggi tampaknya cocok dengan istilah tersebut sehingga tepat jika tempat tersebut didirikan sebuah kompleks bangunan pemujaan atau candi.

Selain bangunan-bangunan bangunan candi,  terdapat bangunan pendukung kegiatan keagamaan lainya yaitu dharmasala. Dharmasala berasal dari bahasa Sansekerta, dharma yang berarti ajaran atau hukum, dan Sala yang berarti tempat. Dharmasala mempunyai fungsi sebagai tempat dilakukannya persiapan kegiatan upacara keagamaan sebelum dilakukan di candi. Bangunan tersebut terdapat di kompleks Candi Arjuna berupa pendapa atau bangunan terbuka dari kayu.

Ondho Budho dan Tuk Bima Lukar, kondisinya sudah tidak lengkap lagi. Konon para peziarah yang datang harus melewati tangga untuk masuk ke kompleks kegiatan keagamaan (Ondho Budho) kemudian bersuci di pancuran air (Tuk Bimo Lukar) baru menuju ke candi. Sedangkan istilah Bale Kambang dan Gangsiran Aswatama mungkin dahulu berfungsi sebagai saluran untuk membuang genangan air yang menutupi halaman Kompleks Candi Arjuna.