GEDUNG PTPN XV SEMARANG

ptpn

SEJARAH SINGKAT

Bangunan ini berarsitekturkan Eropa dengan penambahan 2(dua) menara disamping kiri dan kanan (Selatan dan Utara) bangunan. dibangun pada awal XIX dan digunakan untuk NV CULTUUR MAATSCHAPIPIJ DER VORSTENLANDEN yaitu perusahaan Belanda yang bergerak di bidang perkebunan dan pertanian. Perusahaan ini membuka cabang di Semarang pada tahun 1888. Pendirian perusahaan ini berkaitan dengan sejarah tanam paksa ( Cultur Stelsel ) di Hindia Belanda.

DESKRIPSI BANGUNAN

Bangunan PTPN XV beralamatkan di jalan Mpu Tantular no.5 termasuk dalam kawasan Kota Lama Semarang. Bangunan tersebut terletak ditimur kali Semarang dan dibangun memanjang utara-selatan (sejajar) dengan kali tersebut. Secara administratif bangunan PTPN XV ini terletak di Kota Lama Semarang terletak di Kelurahan Bandarharjo, kecamatan Semarang Utara dengan letak Astronomis UTM adalah 49 M 436561 9229609.

Bangunan setangkup  dengan fasade tunggal. Bangunan berorientasi ke barat dan seluruh bangunan berlantai dua Jumlah trafe pada bangunan induk lima buah. Terdapat dua menara yang mengapit bangunan induk. Pondasi bangunan dari batu dengan sistem struktur dari kolom bertulang. Dinding dari batu bata. Kaki bangunan dari batu dengan sistem beton sedangkan sisanya dengan plester dan dicat. Pada bangunan induk kolom-kolom diekspose dan pada lantai dua kolom-kolom dihubungkan dengan lengkung busur yang membentuk rongga balkon. Dinding fasade bangunan induk tengah dipertinggi dengan hiasan diatasnya. Dinding menara diselesaikan dengan ornamen lengkung yang diekspose dengan cat yang berbeda. Atap bangunan berupa pelana bersusun dengan bahan penutup atap genteng. Kedua menara ditutup dengan atap limasan dengan kuda-kuda mansard dan pada bagian puncak terdapat menara kecil ditutup dengan limasan. Usuk terrendah. Listplank berbentuk sederhana dan dilengkapi talang. Pada kedua menara cornice terbentuk dari garis-garis mendatar yang melengkung. Tidak terdapat serambi tetapi terdapat balkon. Atap balkon menyatu dengan atap bangunan induk. Entrance bangunan dipertegas dengan atap datar tambahan. Pintu berambang lengkung dan berdaun ganda. Jendela berambang atas lengkung, berdaun tiga dan berpanel kaca. Dibawah jendela terdapat lubang angin yang berderet dengan bentuk garis. Diatas jendela lantai dua terdapat bouvenlicht. Pintu menara berambang lengkung busur dengan daun pintu tambahan dari besi. Pada bagian atas menara terdapat lubang angin yang berbentuk geometri. Bangunan PTP ini dipengaruhi oleh gaya Empire atau Italia, yang terlihat pada bentuk menara pada bagian fasade.

Bangunan PTPN Lantai Kesatu

Pada lantai pertama maupun lantai kedua bangunan PTPN baik pada bagian depan maupun pada bagian belakang terdapat lorong yang menghubungkan beberapa ruang yang ada.

  • Lorong Depan.

Lorong depan pada lantai pertama yang aslinya terbuka kemudian dalam perjalanan waktu dialih fungsikan sebagai ruangan tambahan yang kemudian ditutup dengan jendela-jendela. Jendela-jendela tersebut berbingkai aluminium.Lorong depan lantai kedua tetap dibiarkan seperti aslinya yaitu lorong terbuka.

  • Lorong Belakang.

Lorong Belakang lantai pertama timur bagian selatan ditutup dan dipergunakan sebagai ruangan tambahan. Sedangkan lorong belakang pada lantai kedua dibiarkan terbuka sesuai dengan aslinya.

Pada lantai pertama bangunan PTPN XV ini terdapat 9 ruangan. Kesembilan ruangan tersebut adalah:

  • Ruangan pertama1(lobi).

Ruangan ini terletak dibelakang pintu masuk utama. Didalam ruangan ini terdapat sebuah meja resepsionis berbentuk bundar. Pada sisi timur ruangan ini terdapat pintu yang menuju ke lorong timur bangunan dan dua buah tangga yang berada di sisi kanan dan kiri menuju ke lantai kedua. Pada dinding sisi utara ruangan ini terdapat dua buah pintu yang menghubungkan ruangan ini dengan ruang kedua.

Lantai ruangan Lobi ini menggunakan batu marmer. Lantai batu marmer ini berukuran 74 Cm x 74 Cm yang dipasang secara diagonal.

  • Ruangan kedua.

Ruangan kedua ini adalah ruangan disebelah kiri ruang lobi dan merupakan ruang yang berada diujung utara bangunan PTPN. Ruangan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu ruangan utama dan ruangan gudang arsip sekaligus kamar kecil. Ruangan ini menghadap ke barat dengan pintu berjumlah 4 buah. Pada dinding sisi utara terdapat 5 buah jendela yang berderet dari barat ke timur. Pada pojok timurlaut ruangan ini dibuat sekat ruangan gudang dan kamar kecil. Pada sisi selatan terdapat dua pintu yang menghubungkan dengan ruangan lobi.

Lantai ruangan ini menggunakan tegel bermotif. Kesemua ruangan di lantai pertama ini menggunakan lantai dengan tegel bermotif.

  • Ruangan ketiga.

Ruangan ketiga adalah ruang disebelah kanan lobi. Seperti halnya ruangan kedua, ruangan ini juga menghadap kebarat dengan pintu yang berjumlah 4 buah keempat pintu tersebut telah diubah menjadi 4 buah jendela dengan menutup dengan semen pada bagian bawahnya. Pada sisi selatan terdapat sebuah pintu yang menghubungkan dengan ruangan kecil sebagai ruangan dasar menara sisi selatan. Pada bagian sisi timur terdapat ruangan kecil dengan pintu terbuat dari besi, ruangan tersebut berfungsi sebagai penyimpan barang berharga seperi uang gaji pegawai.

  • Ruangan keempat.

Ruang ini adalah ruang diselatan dari ruang ke-3 yang merupakan bagian bawah dari menara sisi selatan. Ruangan ini sekarang dalam keadaan rusak parah karena menara yang berada diatasnya runtuh.

  • Ruangan kelima.

Ruangan ini merupakan sebuah ruang kecil yang terletak disebelah timur dari ruang kedua.

  • Ruangan keenam.

Ruangan ini merupakan ruang disebelah timur ruang kelima. Kedua ruangan (kelima dan keenam) digabung dan dijadikan sebagai kamar kecil.

  • Ruangan ketujuh

Ruangan disebelah timur dari ruangan keenam. Pada saat ini ruangan ini difungsikan sebagai ruangan gudang.

  • Ruangan kedelapan.

Ruangan ini terletak disebelah timur ruangan ketujuh dan difungsikan sebagai ruangan karyawan. Ruangan ini terdapat 4 jendela pada dinding sisi utara dan 2 pintu pada dinding sisi selatan.

  • Ruangan kesembilan.

Ruangan ini terletak paling ujung timur dan disebelah timur dari ruangan kedelapan. Ruangan ini difungsikan sebagai gudang arsip pada ruangan ini terdapat penambahan ruang kamar mandi dengan menjebol dinding bangunan sisi timur.

 

Bangunan PTPN Lantai kedua

Seperti halnya pada lantai ke-1, pada lantai kedua bangunan PTPN baik pada bagian depan (barat) maupun pada bagian belakang (timur) terdapat lorong yang menghubungkan beberapa ruangan yang ada. Pada lantai kedua ini terdapat 9 ruangan. Kesembilan ruangan tersebut adalah:

  • Ruangan kesepuluh.

Ruangan ini merupakan ruangan diatas ruangan pertama (lobi). Terdapat sebuah pintu utama di dinding sisi barat yang menghubungkan dengan lorong sisi barat. Pada dinding sisi selatan terdapat dua buah pintu yang masing-masing pintu menghubungkan dengan ruangan ketigabelas dan ruangan kelimabelas. Sedangkan dinding sisi utara terdapat tanda-tanda penutupan pintu yang menghubungkan dengan ruangan kesebelas. Sedangkan pada sisi timur terdapat sebuah pintu yang menghubungkan dengan lorong sisi timur.

  • Ruangan kesebelas.

Ruangan ini berada disebelah utara ruangan kesepuluh. Didalam ruangan ini terdapat sekat ruangan yang lebih kecil yang berfungsi sebagai ruangan kepala. Sedangkan ruangan yang lebih besar dipergunakan untuk ruangan karyawan. Pada dinding sisi utara terdapat 6 buah jendela, sebuah jendela dijebol untuk dijadikan pintu ke ruang keduabelas.

  • Ruangan keduabelas.

Ruangan ini merupakan ruangan tambahan disebelah utara ruangan kesebelas. Ruangan tambahan ini merupakan ruangan dasar dari ruangan menara sisi utara. Ruang ini memiliki lantai dari papan multiplak yang ditopang dengan beberapa batang kayu. ruangan ini dalam keadaan rusak parah pada bagian lantainya.

  • Ruangan ketigabelas

Ruangan ini terletak disebelah selatan ruangan kesepuluh. Ruangan ini menghadap kebarat dengan tiga buah pintu yang dirombak dan dijadikan sebagai jendela dengan menyisakan sebuah pintu sebagai jalan peghubung ke lorong sisi barat.

  • Ruangan keempatbelas.

Ruangan ini terletak diujung selatan lorong dan juga terletak diselatan ruangan ketigabelas. Ruangan ini merupakan ruangan tingkat kedua dibagian menara sisi selatan yang sekarang dalam keadaan hancur.

  • Ruangan kelimabelas.

Ruangan ini terletak ditimur dari ruangan ketigabelas. Ruangan ini dahulunya dipergunakan sebagai ruangan penggandaan dokumen karena masih terdapat sebuah mesin fotokopi yang sudah rusak.

  • Ruangan keenambelas.

Ruangan ini terletak ditimur dari ruangan keduabelas. Ruangan ini merupakan ruang penyimpanan arsip-arsip penting, hal ini terlihat dengan adanya bekas rak dari besi dan penambahan jeruji besi pada bagian jendelanya.

  • Ruangan ketujuhbelas.

Ruangan ini terletak disebelah timur dari ruangan keenambelas. Pada saat ini ruangan ini sudah tidak difungsikan lagi. Ruangan ini dahulu merupakan ruangan kantor karyawan. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa meja dan disalah satu meja tersebut berisikan cap-cap kantor.

  • Ruangan kedelapanbelas.

Ruangan ini merupakan ruangan paling ujung timur lantai ke-2. Ruangan yang luas ini pada sati ini sudah tidak dipergunakan lagi. Ruangan ini memiliki 6 buah jendela pada dinsing sisi utara dan 4 buah jendela pada dinding sisi timur. Sedangkan pada dinding sisi selatan terdapat 5 buah pintu yang menghubungkan dengan lorong sisi timur.

 

Bangunan PTPN Bagian Atap

Bangunan PTPN XV ini memiliki 3 buah gunungan dengan genteng kodokan sebagai atapnya. Dua buah gunungan membujur utara-selatan sedangkan yang sebuah gunungan lagi membujur barat-timur. Antara ruangan di lantai kedua tidak beratapkan langsung dengan atap gunungan melainkan ada sekat pemisah diantaranya. Sekat tersebut berfungsi sebagai lantai keketiga bangunan tersebut. Lantai tersebut terbuat dari cor semen setebal 3 Cm pada anyaman besi cor yang kemudian digantungkan pada kayu-kayu langit-langit.

Pada gunungan atap pertama (paling barat) terdapat dinding pemisah (tutup keong) yang membagi menjadi 3 ruangan yaitu ruangan tengah, ruangan sisi utara dan ruangan sisi selatan. Demikian pula dengan gunungan atap kedua. Sedangkan pada gunungan atap ketiga tidak terdapat dinding pemisah. Pada dinding sisi timur pada gunungan ketiga terdapat pintu besar dengan sebatang besi panjang diatasnya dan sebuah roda besi yang dahulunya digunakan sebagai katrol. Dengan demikian ruangan tersebut pernah digunakan sebagai gudang arsip.