You are currently viewing Gaya Arsitektur Stasiun Kedung Jati

Gaya Arsitektur Stasiun Kedung Jati

Stasiun Kereta Api Kedungjati secara administratif terletak di desa Kedungjati, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Stasiun ini, termasuk dalam salah satu stasiun kereta api tertua yang ada di Indonesia. Stasiun Kedungjati sendiri dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) pada tahun 1868 yang masuk dalam wilayah kerja DAOP IV PT. Kereta Api Semarang. Secara geografis, stasiun Kedungjati berada pada ketinggian 36 meter dari permukaan air laut (dpl). Lingkungan sekitar stasiun ini merupakan kawasan pemukiman yang cukup padat dan kawasan hutan Jati (Tectona Grandis).

Dilihat dari segi arsitektur bangunan, stasiun Kereta Api Kedungjati memiliki ciri yang khas dan indah, mirip dengan stasiun kereta api di Ambarawa. Pada bangunan Peron (Emplasemen) stasiun ini dinaungi atap seng bergelombang (berbentuk kampungan yang melandai, pada bagian puncaknya terdapat bangunan atap yang sama dengan ukuran lebih kecil) yang disangga oleh 36 tiang bewarna biru putih. Di sebelah timur Bangunan peron terdapat ruang tunggu VIP yang terbagi menjadi 3 ruang, yaitu ruang ruang kosong di sebela timur, ruang utama di tengah, dan ruang kosong di sebelah barat. Ruang tunggu VIP ini berkonstruksi batu bata diplester. Plafon ruang terbuat dari kayu yang pada bagian permukaannya diplitur warna coklat dan sekaligus merupakan atap bangunan. Semua pintu dan jendela pada bangunan ini terdapat hiasan lengkung columnar mengelilingi jendeladan pintu dengan motif batu bata di cat merah dengan garis putih. Selain ruang tunggu VIP, terdapat ruang tunggu umum pada sisi paling barat di dalam peron (berupa ruang terbuka dan tidak beratap).

Di sebelah Barat ruang tunggu, terdapat bangunan ruang administrasi dengan bentuk denah persegi panjang yang berkonstruksi batu bata diplester. Ruang ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ruang kosong, ruang kepala stasiun sekaligus ruang tamu, dan ruang gudang sekaligus loket. Bergeser ke sebelah barat Ruang administrasi terdapat bangunan rumah pengatur sinyal. Bangunan ini merupakan bangunan baru yang berkonstruksi dari kayu dengan jendela-jendela dari kaca. Selain itu, terdapat pula bangunan toilet dan Gudang. Bangunan toilet beratap genting, berbentuk limasandengan tembok batu bata yang diplester dan dicat putih. Sedangkan, bangunan gudang yang terletak di sebelah barat laut bangunan peron beratap seng berbentuk kampungan dengan tembok dari batu bata yang diplester dan di cat putih juga.

Selain bangunan-bangunan yang telah diuraikan di atas, terdapat komponen pendukung lain yang ada di stasiun, antara lain jam dan lonceng. Di stasiun Kedungjati terdapat empat buah jam berbentuk bundar dan sebuah jam almari besar (terletak di dalam ruang kepala stasiun). Lonceng stasiun kedungjati terletak di dinding utara bangunan ruang administrasi terbuat dari besi dan dicat warna biru.

Sumber: Disarikan dari Laporan Pengolahan Data Stasiun Kedungjati oleh BP3 Jateng (2005) oleh Dwi Astuti