Fakta Fakta Menarik dibalik Bangunan Candi

Tentu kita tidak asing terhadap kata candi. Sebut saja Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Dieng, Candi Plaosan, Candi Gedong Songgo, Candi Sojiwan telah banyak dikenal oleh masyarakat. Candi bagi sebagian masyarakat Indonesia yang telah familiar mungkin diartikan sebuah bangunan megah yang masa lalu digunakan untuk tempat peribadatan agama Hindu atau Budha yang terbuat dari susunan batu andesit atau batu bata. Dibalik beberapa informasi itu sebenarnya ada beberapa fakta menarik dibalik sebuah bangunan candi yang berdiri megah. Dibawah ini adalah fakta-fakta menarik yang mungkin belum diketahui masyarakat luas tentang Candi.

1. Sebagian besar bangunan candi yang berada di Jawa Tengah saat ditemukan telah runtuh

Saat menggunjungi candi dan menemukan candi berdiri megah khususnya candi yang berada di kawasan Prambanan, kawasan Dieng dan Gedongsonggo sebenarnya candi-candi tersebut telah dipugar atau dibangun kembali dengan prinsip-prinsip arkeologis. Banyak candi runtuh bahkan terkubur karena terkena dampak bencana alam. Instansi yang berwenang memugar candi-candi Jawa Tengah ini adalah Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

2. Pada masa lalu bangunan candi didirikan tidak mengunggunakan semen ataupun putih telur

Pendiri candi pada masa lalu telah menemukan metode perkuatan bangunan batu. Mereka tidak menggunakan semen untuk memperkuat dan menyatukan batu seperti yang dilakukan orang sekarang ketika membangun sebuah bangunan rumah atau gedung. Menurut beberapa cerita, candi juga dibangun menggunakan putih telur untuk merekatkan batu. Hal ini juga tidak benar. Bangunan candi dapat berdiri menjulang dan kuat dikarenakan terdapat kaitan antar batu. Setiap batu terhubung satu dengan yang lain layaknya sebuah lego atau puzzle.

3. Para pembuat candi mendirikan bangunan terlebih dahulu kemudian baru memahat reliefnya

Fakta ini di ketahui setelah menemukan sebuah relief yang belum jadi sepenuhnya sementara bangunan candi sudah berdiri di Kompleks Candi Sewu Kabupaten Klaten. Bayangkan bagaimana jika pemahat atau seniman pada masa lalu melakukan kesalahan. Mereka harus kembali membongkar batu candi dan menggantinya dengan yang baru dan mengulangi memahatnya.

4. Candi-candi yang letaknya di daerah rawan bencana gempa telah diberi perlakuan khusus

Saat diadakan upaya pemugaran, pekerja melakukan pembongkaran seluruh bangunan candi. Hal ini dilakukan untuk merahabilitasi lahan dimana candi itu berdiri dan juga guna kegiatan penelitian. Ketiga tanah di bawah pondasi candi digali, ditemukan lapisan pasir bercampur dengan batu. Diperkirakan lapisan ini dibuat pada masa lalu untuk mengurangi atau meredam getaran gempa bumi. Bangsa indonesai pada masa lalu telah memikirkan hal ini.