You are currently viewing Candi Losari, Saat Pertama Ditemukan

Candi Losari, Saat Pertama Ditemukan

Situs Candi Losari terletak di Dusun Losari, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Situs ini berada pada koordinat 110º 11’ 07” BT dan 07º 34’ 38,1” LS. Situs Candi Losari ditemukan tanggal 12 Mei 2004 di sebuah kebun salak milik Muhammad Badri, guru SMP Negeri 12 Magelang. Situs ini ditinjau oleh tim penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta pada bulan Juli 2005 ketika sedang melakukan penelitian di Situs Mantingan yang terletak sekitar 2 km di sebelah barat Situs Losari.

Temuan pertama di situs ini berupa batu-batu andesit berhias yang merupakan bagian puncak sebuah bangunan candi. Temuan-temuan yang lain antara lain berupa balok-balok batu berpelipit dan berhias ceplok bunga, antefiks-antefiks, serta kemuncak candi. Komponen-komponen bangunan ini diyakini merupakan bagian dari atap candi. Temuan-temuan batu candi itu di tata rapi di rumah Badri yang lokasinya tidak jauh dari situs tersebut.

Di lokasi situs sendiri juga ditemukan struktur batu-batu candi di sebuah lubang bekas galian yang terletak di tengah kebun salak, yang berukuran 1,5 x 1,5 m² dengan kedalaman sekitar 1,5 m. Berdasarkan pengamatan dapat diperkirakan bahwa candi tersebut relatif masih utuh karena yang terangkat baru sebagian dari atap candinya. Untuk dapat mengungkap keberadaan situs candi ini harus dilakukan ekskavasi karena sebagian besar candi masih tertutup tanah.

Dengan penjelasan di atas, terdapat beberapa struktur bangunan kuna pada sebuah lingkungan sehingga dapat disebut sebagai situs yang kemudian dapat dikelompokkan untuk menjadi satu kesatuan yaitu Situs Candi Losari. Bangunan di Situs Candi Losari merupakan candi dengan gaya sama yang dapat dimungkinkan  memiliki hubungan atau dahulu memang dibuat bersamaan. 

Batas situs saat ini adalah batas area penelitian yang pernah dilaksanakan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah yang ditindaklanjuti dengan tindakan pengamanan berupa pembebasan lahan tempat keberadaan Situs Candi Losari. Akan tetapi, kejelasan mengenai wilayah secara keseluruhan Situs Losari masih diperlukan penelaahan lebih lanjut sehingga dapat ditentukan batasan area pengamanan, pelestarian, serta pengembangannya.

Sebagai salah satu candi yang tersebar di sekitar kawasan Borobudur, Candi Losari tentunya akan mempunyai peran yang sangat penting dalam melengkapi informasi mengenai data sejarah budaya terutama di kawasan Poros Kedu – Prambanan yang merupakan salah satu kawasan pusat kekuasaan kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa di Jawa Tengah antara abad VII sampai dengan X Masehi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tinggalan arkeologis yang ditemukan berupa candi-candi besar di wilayah eks karesidenan Kedu khususnya bagian utara serta wilayah di sekitar Candi Prambanan.

Candi Losari merupakan sebuah kompleks candi agama Hindu yang terdiri dari sebuah candi induk yang menghadap ke arah timur dengan tiga buah candi perwara yang masing–masing menghadap ke arah barat. Candi perwara I terletak paling utara, sedangkan candi perwara II, candi perwara III terletak di sebelah selatan candi perwara I yang hanya berjarak 3 meter. Sementara candi Induk berada di depan atau di sebelah barat candi perwara II dan mengahdap ke arah timur pada jarak 8 meter. Namun demikian, luasan Situs Losari belum dapat ditentukan secara pasti mengingat sampai saat ini pagar keliling candi belum dapat ditemukan.

Secara umum Candi Losari merupakan kompleks candi yang tidak terlalu besar, akan tetapi ragam hias serta seni arsitekturnya sangat indah. Diatas pintu masuk candi perwara I dan Candi Perwara II terdapat hiasan kepala kala yang masih utuh. Ragam hias juga terlihat apik yakni berupa antefik pada komponen atap hiasan sudut atap berupa ratna atau keben. Relief arca Mahakala juga dapat ditemui di kiri pintu masuk candi induk, kemudian juga relief Gajah di bawah pipi tangga dinding belakang candi induk.