You are currently viewing “Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah” Bagian V Sangiran

“Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah” Bagian V Sangiran

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah pada tahun 2019 kembali menerbitkan sebuah buku. Buku ini berjudul “Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah”. Buku ini diterbitkan guna memeberikan informasi singkat tentang cagar budaya peringkat nasional berupa bangunan, struktur, situs, dan kawasan cagar budaya yang berada di wilayah Jawa Tengah.

Buku ini diterbitkan dalam dua versi bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Halaman-halaman pada buku ini banyak dipenuhi dengan foto-foto yang diharapkankan dapat menarik bagi pembaca dan tidak membosankan.

Buku “Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah” akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Sebagian buku ini telah dikirim kepada sekolah, dinas, dan perpustakaan yang telah ditunjuk. Pada saat Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah mengadakan even, buku ini juga akan dibawa dan dibagikan. Bagi sekolah ataupun perpustakaan yang menginginkan buku ini, dapat mengajukan permohonan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melalui Surat. Bagi masyarakat yang ingin membac secara online juga dapat membaca melalui laman kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng karena materi buku ini akan diunggah bagian perbagian. Selamat membaca.

Satuan Ruang Geografis Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba yang terpenting di dunia. Di Sangiran juga ditemukan lebih dari 70 individu yang mewakili 50% jumlah populasi Homo Erectus seluruh dunia. Fosil-fosil tersebut mewakili dua tahap awal dari tiga tingkatan evolusi Homo Erectus yang pernah terjadi di Indonesia yaitu Homo Erectus Arkaik dan Homo Erectus Tipik. Sedangkan fosil binatang ditemukan pada seluruh lapisan tanah meliputi binatang air, reptil, serta mamalia. Pada tanggal 5 Desember 1996, dengan Nomor Penetapan C 593, Satuan Ruang Geografis Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO sebagai “The Sangiran Early Man Site” seluas sekitar 5.600 ha

The Geographical Space Unit of Sangiran is one of the most important ancient human sites in the world. In Sangiran, there were also found more than 70 individuals representing 50% of the total population of Homo Erectus in all over the world. These fossils represent the first two stages of the three levels of Homo Erectus evolution in Indonesia, namely Homo Erectus Archaic and Typical Homo Erectus. Animal fossils were also found in all soil layers including aquatic animals, reptiles, and mammals. On December 5, 1996, with the ref. number C 593, the Sangiran Geographical Space Unit was determined as a World Cultural Heritage by UNESCO as “The Sangiran Early Man Site” covering an area of about 5,600 ha.