Kisah diawali dengan penemuan Arca Ganesha ini terjadi pada tanggal 11 Februari 2018 saat warga masyarakat melakukan kerjabakti dalam rangka pemindahan makam. Pada saat warga menggali dengan kedalaman 1 meter, ditemukan arca Ganesha. Kerja bakti tersebut dalam rangka pemindahan makam pejuang oleh ahli warisnya (Pak Broto dan pak Mariyo). Karena adzan dzuhur berkumandang maka kerja bakti ditinggalkan dan Ganesha tetap berada di lokasi. Ganesha dianggap berat sehingga tidak ada dugaan akan hilang. Sore hari tanggal 11 Februari 2018 hujan deras dan terjadi hingga malam harinya. Penemuan tersebut sudah dilaporkan ke Kepala Desa dan babinkamtibmas Polsek Candiroto. Pada tanggal 12 Februari 2018 sekitar jam 07.00 saat warga akan kerjabakti, arca Ganesha sudah tidak berada ditempat. Warga masyarakat bersama Perangkat desa dan Babinkamtibmas Polsek Candiroto mencari arca Ganesha disekitaran lokasi. Namun setelah semua diselidiki tidak dapat menemukan dan tidak ada jejak apapun.
Arca Ganesha ditemukan kembali pada tanggal 20 April 2018 sekitar jam 6.30 saat warga melakukan bersih-bersih untuk persiapan nyadran. Pada saat melakukan penggalian untuk sampah, pada kedalaman 30 cm cangkul mengenai batu. Kemudian penggali ini menghubungi Gito (perangkat desa), kemudian diteruskan ke Polsek dan batu tersebut adalah arca Ganesha yang pernah hilang. Lokasi arca tersebut berjarak sekitar 4 m dari temuan awal. Penemunya adalah Andri Prabowo dan Wijiadi yang sama-sama merupakan warga desa muntung.
Ganesha tersebut kemudian dinaikkkan dan diidentifikasi oleh pihak kepolisian untuk memastikan dengan benda yang hilang. Setelah cocok pihak kepolisian membawa benda tersebut ke kepolisian dengan menghubungi BPCB Jawa Tengah. Arca tersebut sementara di simpan di Polsek Candiroto.
Setelah melakukan koordinasi dan musyawarah dengan kepolisian dan perangkat desa dan disepakati benda dibawa ke kantor BPCB Jawa Tengah untuk tindakan pengamanan. Selain itu akan ditelusuri lebih lanjut mengenai hilangnya arca ini oleh pihak kepolisian.
