You are currently viewing Bioskop Keliling BPCB Jateng Hadir di Universitas Muria Kudus

Bioskop Keliling BPCB Jateng Hadir di Universitas Muria Kudus

Program Bioskop keliling Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menyambangi Universitas Muria Kudus pada hari Sabtu 08/04/2017. Pada pemutaran kali ini, BPCB Jawa Tengah berkerja sama dengan Komunitas Jenank Kudus dan BEM Universitas Muria Kudus. Pada kesempatan ini pula dilaksanakan diskusi pelestarian Cagar Budaya dengan mahasiswa.

Pelestarian Cagar Budaya baru baru ini menghadapi tantangan yang beragam. Tantangan pelestarian Cagar Budaya antara lain ketidakpedulian dan penghancuran. Memperhatiakan fakta ini maka pelestarian Cagar Budaya butuh keterlibatan semua pihak.

Bermunculannya komunitas-komunitas peduli Cagar Budaya menghembuskan angin segar bagi upaya-upaya pelestarian. Mereka merupakan mitra pemerintah dan perlu di dukung. Komunitas -komunitas ini dapat menjadi wadah keterlibatan masyarakat dalam pelestarian Cagar Budaya.

Bioskop keliling pada kesempatan ini mengaandeng Komunitas Jenank Kudus dan BEM Univeritas Muria kudus mengadakan kegiatan bertajuk Bioling dan Diskusi Cagar Budaya. Kegiatan ini memadukan nonton film dan diskusi Cagar Budaya. Kegiatan mendatangkan masyarakat umum, mahasiswa, pelajar, wakil dari Pemerintah daerah, budayawan dan perwakilan dari civitas akademika. Semua pihak ini merupakan mitra pelestari Cagar Budaya.

Sebelum acara diskusi, Balai Pelstarian Cagar Budaya Jawa Tengah memutar film dokumenter tentang Cagar Budaya dengan didahului pidato pengantar tentang serba-serbi pelestarian Cagar Budaya di Jawa Tengah. “Cagar Budaya perlu kita lestarikan karena kita dapat mempelajari kelebihan dan kekurangan di masa lalu untuk masa sekarang dan masa depan yang lebih baik” kata Putu. Disamping pemutara film dan diskusi, penonton juga dihibur oleh band akustik dari Uiversitas Muria Kudus yang menhangatkan suasana malam itu.

Tantangan pelestarian yang semakin beragam harus di dihadapi bersama. Pemerintah, komunitas, civitas akademika dan masyarakat seharusnya bergerak bersama. Perlu diciptakan forum-forum untuk bertemu dan duduk bersama untuk kelestarian Cagar Budaya.