You are currently viewing Bangunan Bekas Kantor SCS (Semarang Cheribon Stoomtrammaatschappij) Tegal

Bangunan Bekas Kantor SCS (Semarang Cheribon Stoomtrammaatschappij) Tegal

Kota Tegal pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 memegang peranan penting karena letaknya yang strategis. Selain itu, kota Tegal menjadi titik pertemuan antara jalan kereta api maupun jalan raya dari Batavia ke Surabaya, dan dari Tegal ke Purwokerto. Posisi pelabuhan Tegal juga semakin strategis sebagai pelabuhan yang menyediakan jalur perdagangan komoditas dari dan ke wilayah Tegal, Brebes dan Pemalang, serta komoditas dari wilayah-wilayah tersebut ke luar Pulau Jawa (Saputro, 1959:58).

Fakta-fakta diatas menjadikan Kota Tegal memiliki bangunan-bangunan tinggalan kolonial yang masih dapat dijumpai sampai sekarang. Salah satunya tinggalan ini adalah bangunan bekas Kantor SCS (Semarang Cheribon Stoomtrammaatschappij). Bangunan ini merupakan bekas kantor SCS (Semarang Cheribon Stoomtrammaatschappij) yang dirancang pada tahun 1910 oleh arsitek kenamaan Henri Maclaine Pont.

Sebagai respons terhadap lintasan matahari tropik, Henri Maclaine Pont meletakkan massa bangunan memanjang Timur-Barat sehingga fasad pada sisi utara dan selatan kaya dengan bentukan-bentukan arsitektural untuk menangkap cahaya dan menyalurkan  udara. Memiliki ciri khas arsitektur kolonial dengan gaya arsitektur modern yang ditandai dengan volume bangunan yang berbentuk kubus, gevel horizontal, atap datar serta didominasi oleh warna putih.  Pada tahun 1980 bangunan ini digunakan untuk fasilitas perkuliahan Universitas Pancasakti.