Manusia selalu berusaha hidup selaras dengan lingkungannya. Pada masa prasejarah terjadi perubahan cara cara hidup dari berburu dan berpindah menjadi bercocok tanam dan menetap. Kegiatan bercocok sangat dipengaruhi oleh alam Manusia pada saat itu sadar akan energi atau kekuatan alam yang selanjutnya di presentasikan dengan simbol-simbol religi. Mereka mendirikan beberapa bangunan sebagai sarana memuja kekuatan alam tersebut. Kehidupan yang menetap juga memberikan waktu yang lebih banyak untuk memikirkan energi-energi alam sehingga sistem religi mereka berkembang.
Jawa Tengah merupakan wilayah yang mempunyai perjalanan sejarah yang panjang. Potensi tinggalan Cagar Budaya di Jawa Tengah berawal dari rentang prasejarah sampai dengan kolonial. Cagar Budaya yang berasal dari masa prasejarah banyak ditemukan di wilayah ini. Sebagian tinggalan ini berupa bangunan megalitik. Berikut enam bangunan megalitik yang ditemukan di Jawa Tengah.
- Menhir
yakni batu tegak seperti tiang yang didiriak sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang.
2. Batu Temu Gelang
yakni sekelompok menhir atau batu lain yang disusun membentuk formasi temu gelang.
3. Kursi Batu atau Tahta Batu
yakni bangunan menyerupa kursi yang terdiri dari bagian atas sandaran dan alas, disusun dari lempengan-lempengan batu.
4. Punden Berundak
yakni bangunan pemujaan tanpa ruang yang disusun bertingkat
5. Dolmen
yakni banguanan menyerupai meja yang terdiri atas batu datar dalam posisi horisontal, diletakkan diatas batu dalam posisi vertikal. Biasanya dolmen digunakan sebagai tempat untuk saji-sajian.
6. Peti Kubur Batu
yakni wadah untuk menempatkan mayat yang dibuat dari lempengan-lempengan batu baik panjang.dasar, tutup, maupun dinding-dindingnya sehingga membentuk peti segi empat.
Beberapa temuan ini dapat dijumpai di Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Jepara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Blora.
