Kawasan Cagar Budaya Muarajambi diyakini sebagai bukti jejak peninggalan Peradaban Melayu Kuno. Peradaban yang berada ditepian Batanghari ini, dibangun di atas tanggul alam purba yang membujur sepanjang 8 kilometer dengan ketinggian rata-rata antara 8 hingga 12 meter di atas permukaan laut. Hampir seluruh peninggalan yang ditemukan pada tanggul alam lama (subrecent natural levee) Sungai batanghari yang suatu ketika pernah berada lebih dekat dengan aliran Sungai Batanghari (Bakosurtanal 1984:II.3). Keadaan tanahnya relatif sempit karena hanya memiliki kelebaran rata-rata 700 meter, keadaan ini telah menyebabkan sebagian besar tinggalan arkeologi situs terkonsentrasi pada daerah-daerah tinggi yang bebas genangan air. Tanggul buatan atau yang juga dikenal kanal-kanal kuno, menghubungkan lokasi candi-candi yang ada di kawasan ini. Kanal-kanal inilah yang dahulu disamping berfungsi sebagai simbol kosmologis dalam konteks budhisme, juga berfungsi sebagai sarana transportasi antar candi dan sabuk pengaman kawasan yang disucikan.
Pada masa sekarang, masyarakat Desa Muaro Jambi dan sekitarnya masih merasakan manfaat dari kanal dan daerah resapan air yang dirancang pada masa lalu. Pada saat musim banjir datang, kanal dan rawa tidak hanya berfungsi sebagai pengendali debit air yang masuk dalam kawasan, secara tidak langsung juga membantu ikan dari sungai Batanghari berkembang biak di dalam kawasan. Sehingga saat banjir surut bibit ikan yang tertinggal di kanal dan rawa menjadi sumber protein bagi masyarakat. Endapan lumpur banjir tahunan dan banjir besar (4 Tahunan) juga memberikan kesuburan bagi lahan pertanian dan perkebunan masyarakat. Muaro Jambi merupakan salah satu pemasok buah duku dan duren pada saat musimnya. Semenjak Kawasan Cagar Budaya Muarajambi menjadi salah satu tujuan wisata, memberikan dampak terhadap mata pencaharian masyarakat dengan memberikan jasa layanan kepada tamu yang datang, mulai dari pedagang makanan dan minuman, sewa sepeda, pemandu wisata dan cinderamata.
Poster ini berjudul “Warisan Leluhur, Pembawa Berkah”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Budaya Nusantara yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Festival Pesona Budaya Minangkabau Tahun 2017, di Kabupaten Tanah datar, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 27 November – 3 Desember 2017. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB Jambi ) pada Pameran Budaya Nusantara ini akut serta mendukung dan menyukseskan terlaksananya proses internalisasi dan pelestarian budaya ini. 11 Pelaksanaan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.