Variasi Arca Manusia dan Hewan Megalitik Pasemah

0
1612
ririfahlen/bpcbjambi

Arca Manusia dan Hewan

Kategori ketiga adalah arca yang menggambarkan figur manusia dengan hewan, dimana digambarkan figur manusia dengan gajah, figur manusia dengan kerbau, figur manusia dengan buaya, figur manusia dengan babi dan fgur manusia dengan harimau. Gambaran-gambaran ini ada yang memperlihatkan adanya hubungan yang menunjukkan pertemenan antara manusia dengan hewan, ataupun sebaliknya hubungan yang mempelihatkan ‘permusuhan’ antara hewan dan manusia seperti pada gambaran arca figur manusia diterkam harimau.

Gambaran figur manusia dengan gajah ada yang digambarkan dengan busana lengkap, memakai perhisan dan membawa senjata serta nekara seperti pada arca Kota Raya Lembak, ada juga yang digambarkan dengan memakai cawat, dan perhiasan anting-anting dan membawa pedang seperti pada arca dari situs Gunung Megang ataupu situs Tegur Wangi. Selain digambarkan figur manusia menunggang gajah digambarkan pula figur manusia mengapit dan memangku gajah. Selain Gajah digambarkan pula kerbau bersama figur manusia. Gajah dan kerbau tampaknya sangat dikenal oleh komunitas Pasemah pada waktu itu, terbukti hampir semua arca figur manusia dengan hewan digambarkan dengan kerbau atau gajah.

Hal ini tidak terbatas pada gambaran figur manusia dengan pakaian lengkap, membawa senjata dan nekara, figur manusia sambil menggendong anakpun digambarkan dengan gajah, begitu pula figur manusia yang tidak berpakain digambarkan juga sedang menunggang gajah. Gajah selain ditunggangi ada juga yang dipangku oleh figur manusia dan penggambarannya pun ada yang berukuran lebih kecil ada pula yang berukuran sama besar, seperti pada arca salah satu arca dari situsTinggi Hari III dan situs Tanjung Telang.

ririfahlen/bpcbjambiArca Dua figur manusia mengapit gajah, membawa senajata dan nekara, digambarkan dengan pakaian lengkap dan memakai penutup kepala dan juga memakai perhiasan kalung, gelang tangan dan gelang kaki satu renteng. Selain nekara benda yang dibawa adalah pedang. Arca ini berasal dari situs Kota Raya Lembak dan sekarang menjadi koleksi Museum Balaputeradewa, Palembang. Situs Kota Raya Lembak adalah situs dimana terdapat komplek kubur batu yang pada dinding kubur batu di antaranya mmepunyai lukisan abstrak, yang menggambarkan figur hewan seperti kerbau, naga, dan jenis unggas. Situs ini termasuk wilayah Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat.

ririfahlen/bpcbjambi
arca figur manusia dengan kerbau adalah digambarkannya arca figur manusia dewasa laki- laki dan perempuan beserta anak kecil menunggag kerbau. kemaluan anak kecil terebut digambarkan berjenis kelamin laki-laki

Arca kerbau digambarkan hampir sama dengan sikap figur manusia dengan gajah, hanya saja tidak ada digambarkan figur manusia memangku kerbau. Gambaran yang adalah figur manusia menunggang, mengapit dan menaklukan kerbau. Figur manusia digambarkan ada yang memakai penutup kepala jenis ‘helm’, pakaian model cawat dengan simpul peta lebar dan panjang dan perhiasan, ada pula yang memakai gelang kaki satu renteng, dan ada juga yang membawa parang panjang. Tidak banyak figur manusia menunggang kerbau digambarkan membawa senjata. Variasi lain arca figur manusia dengan kerbau adalah digambarkannya arca figur manusia dewasa laki- laki dan perempuan beserta anak kecil menunggag kerbau. kemaluan anak kecil terebut digambarkan berjenis kelamin laki-laki, sedangkan figur perempuan mengenakan penutup kepala jenis destar dan figur laki-laki memakai pakaian seperti pakaian prajurit dan memakai penutup kepala jenis helm bulat. Variasi lainya adalah gambaran figur manusia perempuan memakai destar dan perhiasan anting, gelang tangan dan gelang kaki satu renteng menggendong anak dan memegang anak kerbau. Payudara figur perempuan tersebut juga digambarkan, walau hanya sebelah kiri karena yang sebelah kanan seolah tertutupi oleh figur anak yang digendongnya. Variasi-variasi di atas menjujukann betapa kerbau seperti juga gajah sangat dipentingkan oleh masyarakat Komunitas Pasemah pada waktu itu.

(artikel ini ditulis oleh Rr. Triwujani, disadur dari tulisan yang berjudul “Gerak Dinamis Figur Manusia dan Hewan pada Arca-Arca Megalitik Kawasan Pasemah Sumatera Selatan”, yang telah dipublikasikan dalam buku “Megalitik Pasemah, Warisan Budaya Penanda Zaman”)

bersambung…