Narasi Tinggalan Kolonial Belanda di Provinsi Jambi

Belanda menduduki kesultanan Jambi pada tahun 1858, pada saat Jambi berada di bawah pemerintahan Sultan Thaha Saiffudin. Belanda masuk ke Jambi karena kekayaan Jambi akan hasil perkebunan, seperti karet dan teh. Selama menduduki Jambi, Belanda membangun berbagai fasilitas pendukung. Bangunan yang didirikan Belanda dan masih dapat ditemui saat ini antara lain adalah Menara Air Jelutung, Kantor Pos Muaratebo, Perpustakaan Umum Kota Jambi, dan bangunan UNJA Lama. Bukti tinggalan yang lain adalah Jembatan Makalam dan Makam Belanda di pusat Kota Jambi

Poster ini  berjudul “Tinggalan Kolonial Belanda di Provinsi Jambi”, desain dan perancangan poster ini dilakukan untuk menjalankan salah satu tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dalam melakukan pubilkasi dan sosialisasi pelestarian cagar budaya. Poster ini ditampilkan dalam kegiatan pameran kepurbakalaan yang dilaksanakan dalam rangka Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci. Kegiatan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci berlangsung pada tanggal 23 – 26 Oktober 2010.

BPCB Jambi