Stasiun Kereta Api Belatung

Stasiun Belatung Lama atau saat ini dikenal sebagai Stasiun Belatung. Dalam sejarah Kerata api Sumatera, Stasiun Belatung merupakan salah satu Stasiun yang dibangun pada jaringan pertama jalur kereta api di Sumatera bagian selatan oleh Kolonial Belanda. Stasiun ini merupakan jalur penghubung Palembang –Prabumulih – Tanjung Karang. Fungsi Stasiun Belatung sebagai tempat pemberhentian kereta, yakni menaikan dan menurunkan penumpang kereta api saat ini tidak dilaksanakan lagi oleh PT KAI. Fungsi Stasiun Belatung sekarang hanya sebagai persilangan persusulan antar kereta.

Bangunan Stasiun Belatung berdenah persegi panjang dan mempunyai tipe atap limasan berbahan asbes. Komponen bangunan berupa pintu menggunakan bahan panil kayu dengan motif kaca polos, jendela menggunakan bahan kusen dan kaca polos, lubang angin bermotif geometris. Bangunan ini memiliki beberapa ruang antara lain ruang tunggu, ruang tiket, ruang kepala stasiun, dan penambahan bangunan ruang sinyal.

Stasiun Belatung sebagai salah satu stasiun lama yang dibangun pada masa kolonial, dapat dilihat dari komponen pendukung stasiun yang masih bisa ditemukan dalam lingkungan stasiun Belatung. Selain Bangunan Stasiun Belatung sendiri, beberapa perangkat dan prasarana lain yang mendukung keberadaan dan fungsi stasiun ini antara lain adanya Rumah Dinas Kepala Stasiun, Rumah Dinas Jalan Rel, Rumah Listrik dan Bangunan Bedeng yang berfungsi sebagai hunian bagi petugas yang berkerja di stasiun ini. ririfahlen/bpcbjambi

Secara administrasi Stasiun Belatung berada di Desa Belatung, Kecamatan Lubuk Batan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Sesuai dengan informasi pada papan nama stasiun yang selalu dilengkapi dengan posisi ketinggian stasiun. Stasiun Belatung berada pada ketinggian 38 meter diatas permukaan laut. berdasarkan keletakan secara astronomis berada pada titik 4°01’35.4″S 104°13’43.3″E