Kliping koran ini berjudul “Situs Karangkamulyan“, guntingan atau pemotongan artikel atau berita ini diambil dari Surat Kabar Kompas terbitan tanggal 9 Januari 1996. Kegiatan pemotongan kliping koran yang diambil dari berita dan artikel tentang tinggalan cagar budaya merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan kelompok kerja Pelindungan Balai Pelestarian Cagar Jambi.

BPCB Jambi

Jakarta, Kompas

Pemda Kabupaten Ciamis, Jabar, serius menangani Situs Karang­kamulyan di pertemuan Sungai Cimuntur dan Citanduy, Desa Ka­rangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis (Jabar), dengan membuat tempat peristirahatan untuk obyek wisata. Semen­tara di Jambi, berlangsung Pekan Pesona Jambi yang menurut guber­nur adalah kegiatan yang tak mengenal lelah

Di Ciamis. Situs Karangkamulyan adalah bekas pusat Kerajaan Galuh seluas 25,5 hektar yang kini merupakan hutan.Di dalamnya masih tersimpan sejumlah tempat bekas kegiatan kerajaan, misalnya tempat sabung ayam dan panyandaan (tempat permaisuri melahirkan).

Kabag Humas Pemda Ciamis, Drs Dja ka Musdadad, hari Sabtu (6/1) menjelas­kan, tempat peristirahatan wisatawan se­luas dua hektar ini seluruhnya dibangun pemda. Selain untuk beristirahat wisata­wan, tempat ini juga diharapkan menjadi daerah transit wisatawan sebab letaknya strategis, yakni di jalur jalan negara Bandung-Ciamis-Yogyakarta.

Sebelum berdiri kerajaan Majapahit dan Pajajaran, sekitar Bojong Galuh Karang­kamulyan dikukuhkan sebagai pusat Ke­rajaan Galuh Pusaka oleh Prabu Sang- hyang Cipta atau Prabu Dewa Pakuan

Menurut buku ceritera rakyat Galuh Ka­rangkamulyan, Kerajaan Galuh dibagi tiga periode yakni Galuh Purba, Galuh Hindu- ‘ Budha, dan Galuh Islam. Karangkamulyan kemungkinan masuk Galuh Purba sebab di sana banyak peninggalan atau alat-alat yang terbuat dari batu. Seperti batu pi­pisan untuk membuat ramuan yang sangat sederhana nyaris tanpa bentuk

Pekan Pesona Jambi

Sementara itu, ditandai pemukulan be­duk oleh Gubernur Jambi, Drs Ha Abdur R achman Savoeti disusul 20 beduk lain­nya. Pekan Pesona Budaya Jambi ke-5, hari Sabtu dimulai di Kompleks Gelang­gang Olahraga Kota baru. Kodya Jambi, Pekan pesona budaya dalam rangka me­nyambut ulang tahun ke-39 Propinsi Jam­bi ini akan berlangsung hingga hari Jumat mendatang, dengan tujuan melestarikan seni dan budaya daerah dan pengembang­an pariwisata.

Gubernur mengungkapkan, promosi pariwisata di Jambi merupakan kegiatan yang tidak mengenal lelah. Kegiatan yang dalam tempo singkat belum bisa dihitung labanya dan belum bisa diketahui man­faat ekonominya.

“Memajukan kepariwistaan di Jambi ti­dak semudah membuka ladang atau mem­bangun pabrik, namun terbuka peluang untuk jangka panjang,” ungkap gubernur. “Kondisi yang demikian justru mengun­tungkan, karena bisa dirancang dan di­antisipasi kemungkinan negatif dari aktiv­itas kebudayaan itu sendiri,” tambahnya.

Legenda Maluku

Dari Maluku dilaporkan, legenda me­ngenai budaya masyarakat Maluku yang sangat beragam akan punah jika hanya disajikan dalam bentuk cerita dari mulut ke mulut tanpa ada bentuk tertulis. Situ­asi semacam ini bisa membuat generasi mendatang tidak akan

lagi mengenal adat istiadat daerahnya sendiri. Demikian pe­nilaian Kepala Kantor Wilayah (Kakan­wil) Departemen Pariwisata Pos dan Tele­komunikasi Maluku, Drs Robert Sarwono, pekan lalu di Ambon.

Saat ini memang sulit untuk mencari buku sejarah budaya asli Maluku di Per­pustakaan Pusat Propinsi Maluku mau­pun di perpustakaan-perpustakaan lain di wilayah setempat.

Di sisi lain Maluku mencatat langkah penting di bidang kepariwisataan selama tahun 1995. Hal itu terlihat dari me­ningkatnya jumlah wisatawan mancane­gara (wisman) yang berkunjung ke ka­wasan wisata Maluku. Jumlahnya tahun ini diperkirakan melebihi 13 persen.

Kalau tahun 1993 jumlah kunjungan wisman ke daerah ini tercatat 5.553 orang, tahun 1994 11.445 orang, maka tahun 1995 jumlah kunjungan naik menjadi 12.522

“Ini makin mengukuhkan posisi Malu­ku sebagai salah satu daerah kunjungan wisata penting di Tanah Air. Semula ka­mi hanya memprediksikan kenaikan kun­jungan sekitar 10 persen,” kata Kakanwil Deparpostel Maluku Drs Robert Sarwono yang di dampingi Kabid Pemasaran Yanto Royanto. (dmu/nth/ee)